Mohon tunggu...
Siti Saripah
Siti Saripah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang Mahasiswa yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Ijab dan Qabul dalam Transaksi Bisnis

10 Oktober 2024   13:18 Diperbarui: 10 Oktober 2024   13:22 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ijab dan qabul adalah dua istilah penting dalam hukum Islam yang merujuk pada proses pengikatan suatu perjanjian atau transaksi. Dalam konteks bisnis, ijab dan qabul menjadi sangat penting karena menjadi syarat sahnya transaksi. Berikut adalah penjelasan mengenai cara ijab dan qabul dalam transaksi bisnis.

1. Pengertian Ijab dan Qabul

  • Ijab: Ijab adalah pernyataan yang dilakukan oleh salah satu pihak yang menawarkan suatu transaksi. Ini bisa berupa penawaran barang, jasa, atau syarat-syarat tertentu yang akan disepakati.
  • Qabul: Qabul adalah penerimaan atas penawaran yang diajukan dalam ijab. Ini adalah persetujuan dari pihak lain yang menandakan bahwa mereka setuju dengan syarat dan ketentuan yang ditawarkan.

2. Proses Ijab dan Qabul

Proses ijab dan qabul dalam transaksi bisnis dapat dilakukan dalam beberapa langkah berikut:

  • Persiapan Awal: Sebelum melakukan ijab dan qabul, kedua belah pihak harus memastikan bahwa mereka telah memahami objek transaksi, termasuk harga, kualitas, dan syarat-syarat lainnya. Hal ini penting untuk menghindari adanya perselisihan di kemudian hari.

  • Pelaksanaan Ijab: Salah satu pihak (misalnya penjual) mengajukan penawaran secara jelas dan tegas. Contoh ijab bisa berupa, "Saya menawarkan barang ini seharga 1 juta rupiah." Pernyataan ini harus dilakukan dengan bahasa yang lugas dan tanpa ambiguitas.

  • Pelaksanaan Qabul: Pihak lain (misalnya pembeli) kemudian melakukan penerimaan atas penawaran tersebut. Contoh qabul bisa berupa, "Saya setuju untuk membeli barang ini seharga 1 juta rupiah." Penerimaan ini juga harus jelas dan tegas.

  • Verifikasi dan Konfirmasi: Setelah ijab dan qabul, kedua belah pihak dapat melakukan verifikasi untuk memastikan bahwa semua syarat telah disepakati. Ini bisa meliputi penyampaian bukti transaksi, seperti kuitansi atau kontrak tertulis.

3. Syarat-syarat Ijab dan Qabul

Agar ijab dan qabul sah secara hukum Islam, beberapa syarat yang harus dipenuhi adalah:

  • Kesepakatan Pihak: Kedua belah pihak harus bersepakat dan tidak ada paksaan dalam melakukan transaksi.
  • Kelayakan Objek: Objek transaksi harus jelas dan dapat dipahami. Ini mencakup rincian mengenai barang atau jasa yang ditransaksikan.
  • Keberadaan Pihak: Para pihak yang terlibat dalam transaksi harus berhak dan memiliki kapasitas hukum untuk melakukan perjanjian.

4. Contoh Praktis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun