Mudik adalah salah satu tradisi yang menggambarkan momen pulang ke kampung halaman saat Idul Fitri tiba. Bagi sebagian besar orang, ini merupakan saat yang sangat dinantikan, di mana keluarga berkumpul dan merayakan bersama.
Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk merasakan pengalaman ini. Salah satunya adalah saya. Karena saya dan suami tetap tinggal di tempat kelahiran kami, dan kedua orang tua kami juga sudah meninggal, jadi sama sekali kami belum pernah merasakan pengalaman mudik. Meskipun begitu, kami berusaha untuk terus menjalin kedekatan dengan keluarga besar dan menjaga hubungan yang erat dengan mereka.
Namun kali ini, saya ingin berbagi kisah tentang persiapan mudik yang dilakukan oleh anak saya yang telah menikah, bersama dengan istrinya. Meskipun saya sendiri belum pernah merasakan pengalaman mudik, namun melalui pengalaman mereka, saya dapat melihat betapa pentingnya persiapan dalam menjalani tradisi ini.
Anak saya dan pasangannya tinggal di wilayah yang cukup jauh dari tempat kelahiran kami, tepatnya di Kabupaten Bojonegoro. Mereka berdua memiliki pekerjaan di sana, yang membuat mereka jarang pulang ke kampung halaman. Namun, menjelang Idul Fitri, mereka sudah mulai mempersiapkan diri untuk pulang ke rumah.
Berikut adalah beberapa persiapan mudik mereka:
- Merencanakan Jadwal Libur: Mengatur jadwal libur mereka berdua agar bisa pulang ke kampung halaman.
- Persiapan Anggaran: Memastikan mereka memiliki anggaran yang mencukupi untuk perjalanan dan kebutuhan selama di kampung halaman.
- Mempersiapkan Kebutuhan Perjalanan: Menyiapkan segala kebutuhan praktis seperti makanan dan perlengkapan lainnya untuk perjalanan yang cukup jauh.
- Menyiapkan Angpao untuk Keluarga: Mempersiapkan angpao untuk para keponakan sebagai simbol kebersamaan dan kebahagiaan dalam merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
- Menitipkan Rumah Kontrakan: Memastikan keamanan rumah kontrakan dengan menitipkannya pada pemiliknya selama mereka tidak berada di tempat.
Dengan melakukan persiapan ini secara matang, anak saya dan pasangannya semoga bisa menjalani mudik dengan lebih tenang dan fokus pada momen bersama keluarga. Meskipun sederhana, namun persiapan yang dilakukan dengan penuh perhatian dan kebersamaan menjadikan momen mudik mereka menjadi lebih berarti.
Melalui pengalaman ini, saya semakin menghargai makna dan pentingnya tradisi mudik dalam menjaga hubungan keluarga dan merayakan kebersamaan di momen Idul Fitri. Meskipun kami tidak bisa merasakan pengalaman mudik secara langsung, namun kebahagiaan anak saya dan pasangannya menjadi cerminan bahwa tradisi ini tetap memberi makna dan kebahagiaan bagi banyak keluarga di seluruh Indonesia. Semoga bermanfaat.
Siti Nazarotin
Blitar, 4 April 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H