Semenjak saya istirahat total, pasca kecelakaan, otomatis tidak bisa melakukan aktivitas apapun. Selain suami, awalnya ada anak-anak yang membantu merawat saya.
Namun ketika si sulung sudah kembali kerja di luar kota, dan Nakdis kuliah di luar kota pula, suamilah satu-satunya yang merawat saya 24 jam.
Semua pekerjaan rumah beliau yang hendel. Termasuk menyiapkan segala keperluan saya, termasuk makanan. Tiap pagi menanak nasi, merebus air, tak jarang sambil mencuci pakaian.
Untuk lauk dan sayurnya sudah otomatis beli yang siap saji. Namun meskipun banyak kedai makan yang menyediakan makanan siap saji, terkadang bosan juga dengan menu dan rasanya.
Makanya suami terkadang juga wara-wiri cari kedai yang lain dengan menu dan rasa yang beda.
Menu-menu yang dibeli suami selama ini antara lain: sambel goreng kikil, soto daging, pecel, sayur sop, bakso, nasi goreng, mie. Itu-itu saja bergiliran. He he.
Saya harus maklum dan harus bisa menerima. Beliau sudah cukup repot dan tersita waktunya untuk merawat saya. Puji syukur, saya punya suami seperti beliau, yang dengan setia dan sabar mau merawat saya. Dari mulai saya masih tergolek lemah, sampai saat ini saya sudah semakin pulih dan bisa berjalan menggunakan kruk.