Masih tentang Hari Pendidikan Nasional, izinkan saya menuliskan kegiatan kami, tanggal 2 Mei kemarin, ya. Edisi lanjutan, ceritanya. He he
Ki Hajar Dewantara Sebagai Bapak Pendidikan Nasional, dengan Konsep Trilogi Pendidikan
Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei. Hal ini merujuk pada hari kelahiran Ki Hajar Dewantara dimana beliau ditetapkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Ide-ide cemerlang beliau dalam pendidikan sampai saat ini dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia.
Konsep beliau yang terkenal dengan sebutan Trilogi Pendidikan, sungguh sangat cocok diterapkan dalam dunia pendidikan, bahkan dalam menjalani kehidupan berkeluarga, berbangsa dan bernegara.
Adalah Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut Wuri Handayani.
Artinya: Di depan memberi contoh, di tengah membangun semangat, di belakang memberi dorongan.
Betapa luhurnya nilai-nilai yang ditanamkan oleh Ki Hajar Dewantara dan hingga kini tetap relevan meskipun zaman telah berubah.
Maka tak ada alasan untuk tidak mengiyakan keputusan pemerintah untuk menjadikan tanggal lahir beliau dipakai sebagai Peringatan Hari Pendidikan Nasional dan setiap tahunnya diperingati.
Macam-macam cara memperingati Hari Pendidikan Nasional antara lain: Dengan mengadakan Upacara Bendera, mengadakan tasyakuran, mengadakan perlombaan, mengadakan pembacaan tahlil dan doa bersama, mengadakan konser musik, mengadakan pameran pendidikan, dan ragam peringatan lainnya.
Tasyakuran Hari Pendidikan Nasional dengan Makan Tumpeng Bersama
Cara memperingati Hari Pendidikan Nasional yang sudah sangat sering dilakukan adalah Tasyakuran dengan Tumpengan. Biasanya dilaksanakan setelah selesai Upacara Bendera. Bisa bertempat di dalam ruangan maupun di alam terbuka.
Terkadang dengan menggelar tikar, ada pula yang cukup menggunakan ruangan yang sudah ada meja kursinya.