Hasil diskusi singkat kami berdua, ada beberapa hal yang bisa saya rangkum di sini, antara lain:
1. Guru harus bangkit dan melakukan aksi nyata dalam pembelajaran.
Maksudnya sebagai guru harus optimis dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Di mana Anda perlu tahu, semenjak pandemi, mengalami loss learning. Saat kita ajar, mereka seakan kehilangan semangat, diajak ngomong tidak langsung nyambung.Â
Tentu hal ini sangat dimaklumi, karena selama ini intensitas pembelajaran mengalami hambatan yang luar biasa. Sebagai guru harus mempunyai akal dan cara untuk memberikan motivasi kepada mereka. Membangkitkan kembali minat belajar mereka.
2. Guru Harus Terus Belajar
Semua peristiwa pasti mengandung hikmah dibaliknya. Peristiwa pandemi mengoyak kehidupan kita, tak terkecuali mengkoyak dunia pendidikan, tentunya ada hikmah besar yang bisa kita tuai.
Pembelajaran mengalami ketertinggalan menuntut guru untuk kreatif. Bagaimana materi bisa diterima oleh anak didik. Dengan cara apa agar mereka paham dan bisa tuntas target capaian pembelajaran. Melalui media apa kita melakukannya dan sebagainya.
Hal ini menuntut guru untuk terus belajar. Belajar banyak hal. Belajar tentang materi, tentang metode, tentang media dan belajar dari pengalaman-pengalaman orang lain yang bisa diambil untuk dipraktikkan dalam kelasnya.Â
3. Mengedepankan Pembentukan Karakter
Dalam pembelajaran, tentu kita harus mempunyai capaian yang harus kita wujudkan. Yaitu agar anak memiliki kecakapan akademik (kognitif dan psikomotor) dan berbudi pekerti luhur (berkarakter).Â