Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Kaleidoskop Ramadan] Pondok Ramadan Hari Kedua

25 April 2022   06:03 Diperbarui: 25 April 2022   06:45 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak kelas atas berfoto di halaman sekolah saat mengikuti pondok ramadan hari kedua | Foto: Siti Nazarotin

Materi Pondok Ramadan hari pertama bisa diklik di sini

Hari Jum'at, tanggal 8 April, jam 7.30 pagi anak-anak kelas atas (kelas 4, 5, 6] sudah siap mengikuti kegiatan pondok ramadan hari kedua. Karena kondisi masih belum kondusif, maka langkah ini yang kami ambil, yakni mengadakan kegiatan pondok ramadan secara bergiliran. Hari pertama kelas bawah, hari kedua kelas atas, begitu seterusnya.

Seperti hari pertama, kegiatan pondok ramadan diawali dengan salat duha berjamaah. Dengan memakai baju koko dan songkok hitam, anak-anak laki-laki berjajar rapi membentuk saf, di bawah bimbingan Pak Isa Muaffifan dan Pak Prawoto. Sementara anak-anak perempuan tidak mau ketinggalan, memakai mukena yang bersih, indah dan suci berbaris lurus berdiri beralaskan sajadah dan tikar yang telah disiapkan sebelumnya. 

Materi Hari Kedua, Bahaya Penggunaan Narkoba

Usai salat duha, materi hari keduapun siap mereka simak. Dengan tema Bahaya Penggunaan Narkoba, Pak Prawoto menyampaikannya kepada anak-anak. Dengan gayanya yang santai, Pak Prawoto merangkai kalimat demi kalimat bermakna. Sesekali diselingi dengan bahasa jawa agar lebih komunikatif.

Pak Prawoto sedang menyampaikan materi tentang Bahaya Penggunaan Narkoba | Foto: Siti Nazarotin
Pak Prawoto sedang menyampaikan materi tentang Bahaya Penggunaan Narkoba | Foto: Siti Nazarotin

Contoh Dampak Negatif Mengonsumsi Narkoba

Sedikit disampaikan tentang apa itu narkoba dan jenis-jenisnya. Semacam gambaran secara umum saja. Pak Prawoto tidak banyak menyampaikan tentang teori, namun lebih kepada pemberian contoh yang ada dalam masyarakat dan pengalaman pribadi.

Dicontohkan ada seorang pemuda yang sudah kecanduan narkoba, tindakannya sudah tidak terkontrol. Bahkan sampai telanjang dan berteriak-teriak di depan umum. Hal ini memicu masyarakat yang melihatnya hampir saja melakukan aksi pengeroyokan terhadap pemuda tadi, karena kelakuannya sudah memalukan.

Beruntung Pak Prawoto mengetahui kejadian itu, kebetulan kenal dengan pemuda tersebut. Segeralah dievakuasi dari amukan massa. Pemuda tersebut terselamatkan.

Anak-anak sangat konsentrasi menyimak penjelasan Pak Prawoto tentang begitu bahayanya mengonsumsi narkoba. 

Contoh Dampak Positif Tidak Pernah Mengonsumsi Narkoba

Lebih lanjut Pak Prawoto memberikan contoh positif, beliau sampai usia hampir purna, belum pernah sedikitpun merasakan minuman keras, ataupun narkoba. Bahkan beliau tidak merokok. Dampak positifnya adalah, kesehatan beliau sangat terjaga. Menjelang purna, badannya masih fit dan masih kuat melakukan aktifitas fisik yang berat, seperti futsal dan olahraga yang mengandalkan kekuatan fisik lainnya.

Dengan pemberian contoh negatif atas penggunaan narkoba dan pemberian contoh positif bagi orang yang ridak pernah mengonsumsi narkoba, maka anak-anak tentunya akan berpikir, betapa berbahayanya narkoba dan pada akhirnya anak akan jauh-jauh dari apa yang namanya narkoba dan kawan-kawannya. 

Tugas Kelompok, Refleksi Tentang Materi Bahaya Penggunaan Narkoba

Setelah pemberian materi tentang Bahaya Penggunaan Narkoba, ada tugas secara kelompok yang harus dikerjakan, sebagai tindakan refleksi, sampai di mana anak-anak memahami materi yang disampaikan. Terkait jenis-jenis narkoba, apa akibatnya kalau mengonsumsi narkoba dan bagaimana tindakan pencegahaannya.

Anak-anak mengerjakan tugas kelompok | Foto: Siti Nazarotin
Anak-anak mengerjakan tugas kelompok | Foto: Siti Nazarotin

Di bawah arahan guru pendamping, anak-anak menuangkan hasil diskusi bersama kelompoknya masing-masing. Sesekali saya dan pendamping yang lain berkeliling ke kelompok-kelompok untuk memberikan penjelasan atas pertanyaan-pertanyaan yang mereka utarakan.

Ice breaking Dulu Sebelum Tadarus Al-Qur'an

Selesai tugas kelompok, anak-anak tentunya lelah dan jenuh, untuk itu dibutuhkan Ice Breaking. Disinilah peran saya dan guru pendamping lainnya. Harus kreatif dan sigap untuk menciptakan suasana yang menyenangkan agar anak-anak moodnya tetap terjaga, sehingga bisa mengikuti kegiatan sampai selesai.

Dalam Ice Breaking, bisa menggunakan game, tepuk-tepuk, juga nyanyian-nyanyian bernuansa religi maupun bernuansa pendidikan yang bisa diberikan agar anak tidak jenuh. 

Setelah Ice Breaking selesai dan anak kelihatan segar kembali, maka dilanjutkan untuk kegiatan berikutnya yakni Tadarus Al-Qur'an. Agar anak bisa menjaga kekompakan maka tadarusan tetap dilaksanakan secara kelompok. Tujuannya supaya timbul keinginan untuk menampilkan yang terbaik bagi kelompoknya.

Anak-anak sedang tadarus Al-Qur'an secara kelompok | Foto: Siti Nazarotin
Anak-anak sedang tadarus Al-Qur'an secara kelompok | Foto: Siti Nazarotin

Tak terasa sampailah di penghujung acara, saya sebagai pemandu acara merasa perlu mereview kembali kegiatan apa saja yang telah dilakukan hari itu. Sambil memberikan pertanyaan pancingan agar anak bisa mengungkapkan apa saja yang didapatkan hari ini. 

Akhirnya, materi inti hari kedua, bahaya penggunaan narkoba telah tersampaikan dengan baik, harapannya semoga anak-anak bisa faham dan menghindari narkoba sejak usia dini sampai kelak mereka dewasa. Semoga bermanfaat.

Siti Nazarotin

Blitar, 25 April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun