Empat hari yang lalu, tetiba dapat chat dari salah satu rekan kerja. Dia bilang, "Bu, panjenengan mau Sirsak?" Sambil menunjukkan foto sebuah Sirsak ranum yang cukup besar. Katanya baru saja dipetik.
Pantang Menolak Pemberian Orang
Tanpa berpikir panjang, sayapun menjawab. "Maulah." sambil aku selipkan emot nutup mulut tanda malu tapi mau. Kebiasaan saya memang begitu. Pantang menolak rezeki. Jikapun nantinya kita tidak berkenan, bisa kita berikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan.Â
Pikir saya, orang yang akan memberi kepada kita, tentu akan kecewa bila kita menolaknya. Sebab saya pernah merasakannya. Kita sudah niat memberikan sesuatu namun malah ditolak. Duh, kecewa bingits.
Setengah jam kemudian, teman saya tadi telah sampai di rumah dengan membawa buah Sirsak. Setelah berbasa basi sebentar lalu berpamitan.Â
Buah sirsak yang sangat besar dan sudah ranum. Siap dijadikan minuman atau apalah. Tapi belum terpikirkan mau dibuat minuman apa.Â
Penasaran kira-kira beratnya berapa, lalu saya timbang. 2 kilo 8 ons. Wow, hampir 3 kilo gram. Tampilannya sangat fresh dan menarik. Saya foto dan saya share di grup WhatsApp penulis yang saya ikuti. Saya bertanya kepada teman-teman, kira-kira dibikin apa ya sirsak ini?
Ide Muncul Dari Mbak Dewi Leyly
Beberapa jawaban muncul. Ada yang bilang dirucuh (stup), ada yang bilang dimakan begitu saja. Terakhir ada Mbak Dewi Leyly si Peri Gigi menjawab, "dibikin Es Sirsak Manado saja, Bu Naz."
Secepat kilat sayapun browsing mencari resep Es Sirsak Manado. Mempelajari dan mereka-reka, kira-kira bisakah saya mempraktikkannya?
Beberapa resep saya baca, tentu saya padu padankan sesuai dengan bahan yang ada. Terutama untuk isiannya. Tentunya bisa divariasikan sesuai dengan kesukaan masing-masing.