Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dari segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.
Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dari segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.
Tak disangka, ternyata isi dari bait terakhir dari puisi Chairil Anwar yang Mas Abdul Azis bacakan akan menjadi kenyataan, dan secepat itu ia menghadap Tuhan.
Kesedihan menyelimuti kami, grup SKB dan grup Menulis bersama KPB dan Daeng KP. Ucapan bela sungkawa dan doa mengalir dari semua anggota grup.
Doa-doa indah terpanjat ke hadirat Tuhan, semoga kepergianmu, adalah takdir terbaik dari Tuhan untukmu. Suara mikrofon dari Tuhan lebih jelas terdengar, hingga kau menyegerakan memenuhi panggilanNya. Semoga kau tenang dan bahagia di sisiNya. Aamiin.
Sebuah pelajaran dari berpulangnya Mas Abdul Azis, kematian adalah rahasia Tuhan, kita takpernah tahu, kapan ajal datang. Maka dari itu lebih baik mempersiapkan bekal dari sekarang ya Di.
Diari, hari ini satu lagi Kompasianer hebat meninggalkan kita. Kamu juga merasa kehilangan bukan? Untuk itu saya mohon, kamu juga mendoakannya ya. Terima kasih Diari.
Saya yang sedang berduka.
Siti Nazarotin
Blitar, 5 Pebruari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H