Kau yang pelik difahami atau aku yang tak bisa memahami. Sebenarnya aku ingin selalu berapit denganmu. Namun seringkali kita berselisih faham hingga pertengkaran selalu tak bisa dihindari
Kaupun bertura bahkan tak jarang menangis kesal karena perkataan dan pernyataanku
Berulang kali aku mencoba memahami apa maumu, berulangkali pula aku gagal
Apakah karena aku terlalu bebal ataukah karena kau begitu peliknya untuk difahami
Aku tak tahu
Sebenarnya dulu, aku sangat berharap padamu
Kau tumbuh menjadi pribadi yang baik, menyenangkan dan berprestasi
Namun saat ini tak banyak harapanku
Hanya doaku yang tak pernah terselap
Semoga kau baik-baik saja
Tuhan,
Permudah aku untuk memahaminya
Aku tak ingin berapit raga saja, lebih dari itu
Aku ingin selalu membuatnya bahagia
Tapi aku juga ingin melihatnya melakukan sesuatu yang galib dilakukan orang lain
Aku belum bisa menerima kalau dia berbeda
Meskipun berbeda itu tidak selalu tentang kesalahan pun kekurangan
Yakinkan aku bahwa dia berbeda namun istimewa
Siti Nazarotin
Blitar, 13 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H