Saya itu suka banget makanan dan minuman tradisional atau biasa kita sebut jadul. Mulai dari makanan utama, makanan penutup, jajanan maupun aneka minumannya.
Sering mencoba beberapa makanan modern tapi tetap kembali pada pilihan semula. Makanan tradisional paling cocok dengan lidah saya. Sayapun tak malu jika ada yang mengatai bahwa saya itu nggak modern gara-gara selera makanan saya.
Bagi saya, bukan masalah modern atau tradisional apa yang kita makan. Tapi lebih kepada kecocokan saja sih sebenarnya.
Sering kita pergi keluar kota dan singgah di restoran yang menyajikan berbagai makanan, baik modern maupun tradisional. Banyak teman yang ambil macam-macam menu modern, lalu apa yang saya ambil? Tetap menu tradisional, seperti soto, sate, rawon, lalapan, seputar itu saja.
Nah, kali ini masih dengan makanan tradisional, anda akan saya ajak untuk mengenang masa kecil saya bersama teman-teman di desa waktu itu. Karena saya sering buat makanan ini bersama mereka. Sampai saat inipun kadang saya masih buat dan saya nikmati bersama suami dan anak-anak.
Rujak buah sudah sangat familiar di masyarakat kita. Banyak acara santai baik bersama keluarga maupun bersama para sahabat yang menjadikan rujak buah sebagai salah satu sajiannya, bersanding bersama aneka jajanan baik modern maupun tradisional.
Tapi tahukah anda, sebelum rujak buah yang sering anda nikmati, baik hasil buatan sendiri maupun beli pada penjual rujak buah keliling, dulu rujak buah ini, khususnya di daerah saya yaitu Blitar, dikenal dengan sebutan LETHO.
Letho jaman kecil saya dengan rujak buah yang sekarang apa sih bedanya? Bedanya di bumbunya. Kalau rujak buah yang sekarang, bumbunya terdiri dari cabe, gula merah, garam dan kacang yang dihaluskan dan direbus, tentunya ada airnya yang lumayan banyak. Baru disiramkan ke dalam irisan aneka buah.
Namun, tidak demikian dengan Letho. Anda ingin tahu bedanya? Disimak saja ulasan berikut ini ya.
Cara membuat Letho
Aneka buah
2 cabe rawit
Garam secukupnya
Gula merah secukupnya