Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Perbanyak Sedekah, Rezeki Semakin Berkah

8 Mei 2020   07:36 Diperbarui: 8 Mei 2020   11:06 1452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian sembako/sumber gambar: islamidia.com

"Jauhilah neraka walaupun hanya dengan (sedekah) sebiji kurma, kalau kamu tidak menemukan sesuatu, maka dengan omongan yang baik." (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim.)

Sebuah hadits di atas menjelaskan tentang anjuran untuk bersedekah. Bersedekah tidak harus menunggu kaya. Bersedekah tidak harus berupa harta benda. Perkataan yang baik bahkan sebuah senyumanpun termasuk sedekah.

Berbicara masalah sedekah tidak akan ada habisnya. Alqur'an maupun Hadist Nabi juga banyak menjelaskannya. Hal ini mengindikasikan bahwa sedekah merupakan amalan yang sangat penting bagi Umat Islam.

Dalam Surat Al 'Asr ayat ke 2 dan 3 dijelaskan bahwa: 

"Sungguh manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran".

Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa manusia itu akan merugi, siapa yang tidak rugi? Adalah orang yang beriman. Indikasi orang yang beriman itu apa? Mengerjakan amal kebaikan dst.

Mengerjakan amal kebaikan tentunya bisa kita maknai sangat luas. Salah satunya adalah bersedekah. Bersedekah sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Bersedekah di samping dianjurkan dalam Al-Qur'an maupun Hadist, ternyata memberikan energi positif bagi pemberi sedekah maupun penerima.


Pemberian sembako/sumber gambar: islamidia.com
Pemberian sembako/sumber gambar: islamidia.com
Connecting Happines bisa dimaknai, aura kebahagiaan yang terpancar dari penerima sedekah akan terpantul kepada pemberinya. Inilah yang dimaksud dengan energi positif. Saat bersedekah maka bahagiapun bertambah.

Bersedekah bisa kita lakukan kapan saja, di hari-hari biasa saat kita mendapatkan rezeki lebih, saat kita baru menerima gaji, sisihkan uang atau harta kita untuk dibagikan kepada saudara maupun tetangga yang kurang mampu. Sedikit uang atau harta yang kita keluarkan, sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan.

Apalagi di bulan ramadhan seperti sekarang ini. Allah menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi siapa yang beribadah dan berbagi kebaikan di bulan ini. Lebih-lebih ramadhan kali ini dibarengi dengan Pandemi Covid 19. Maka semakin tepatlah saatnya kita untuk memperbanyak sedekah.

Tak hendak riya' (pamer), hanya mencontohkan saja. Dalam hal ini sayapun sudah melakukan sedekah, baik secara pribadi maupun lewat organisasi. Secara pribadi biasanya saya bagikan kepada saudara maupun tetangga.

Karena kemampuan saya yang sangat terbatas, jadi harus  memilih yang benar-benar kehidupannya memprihatinkan. Biasanya saya lakukan saat baru gajian maupun mendapatkan tunjangan profesi.

Untuk yang lewat organisasi, kebetulan organisasi PGRI dan KKG PAI setiap bulan ada potongan gaji untuk Bansos. Kadang juga insindental dilakukan pengumpulan dana untuk PMI, Bencana alam, keluarga guru atau siswa yang sakit atau kecelakan, pun saat ini juga terhimpun dana untuk keluarga yang terdampak Covid 19.

Dalam bulan ramadhan ini, Kordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan kami juga menghimpun dana dari semua guru baik ASN maupun GTT, tentunya sesuai dengan kemampuannya, telah barbagi rezeki berupa sembako kepada beberapa keluarga di lingkungan satuan pendidikan yang terkena dampak Covid 19.

Saat membagikan, saya merasakan aura bahagia yang terpancar dari wajah mereka. Mereka bercerita tentang  kesulitannya memenuhi kebutuhan keluarganya yang pas-pasan. Pulang bersedekah ada kelegaan  yang saya rasakan,  rasa syukurpun bertambah.

Ingat sedekah ingat lagi sebuah ayat Al-Qur'an dari surat Ibrahim ayat 7 yang artinya, 

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambahkan (nikmat) kepadamu, dan jika kmu mengingkari (Nikmat-Ku) maka sesungguhnya azabKu sangat pedih".

Ayat di atas menjelaskan bahwa kalau kita rajin bersyukur dengan cara menyedekahkan sebagian harta kita, maka rezeki kita akan ditambah. Apabila kita tak mau bersyukur, pelit bersedekah, maka tunggu saja azab Allah (bisa berupa kesulitan hidup) akan datang.

Saya yakin, kompasianer semua pasti sudah melakukan aksi sedekah ini secara rutin. Semoga semakin banyak yang sadar akan pentingnya bersedekah, semakin banyak orang yang terbantu, semakin meningkatkan ekonomi masyarakat Indonesia pada umumnya.

Demikian tulisan saya pada event samber hari ini, terima kasih Kompasiana yang telah memberikan kesempatan kepada kita, untuk melakukan kebaikan dan menuliskannya. Semoga bermanfaat.

Siti Nazarotin
Blitar, 8 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun