"Jauhilah neraka walaupun hanya dengan (sedekah) sebiji kurma, kalau kamu tidak menemukan sesuatu, maka dengan omongan yang baik." (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim.)
Sebuah hadits di atas menjelaskan tentang anjuran untuk bersedekah. Bersedekah tidak harus menunggu kaya. Bersedekah tidak harus berupa harta benda. Perkataan yang baik bahkan sebuah senyumanpun termasuk sedekah.
Berbicara masalah sedekah tidak akan ada habisnya. Alqur'an maupun Hadist Nabi juga banyak menjelaskannya. Hal ini mengindikasikan bahwa sedekah merupakan amalan yang sangat penting bagi Umat Islam.
Dalam Surat Al 'Asr ayat ke 2 dan 3 dijelaskan bahwa:Â
"Sungguh manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran".
Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa manusia itu akan merugi, siapa yang tidak rugi? Adalah orang yang beriman. Indikasi orang yang beriman itu apa? Mengerjakan amal kebaikan dst.
Mengerjakan amal kebaikan tentunya bisa kita maknai sangat luas. Salah satunya adalah bersedekah. Bersedekah sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Bersedekah di samping dianjurkan dalam Al-Qur'an maupun Hadist, ternyata memberikan energi positif bagi pemberi sedekah maupun penerima.
Bersedekah bisa kita lakukan kapan saja, di hari-hari biasa saat kita mendapatkan rezeki lebih, saat kita baru menerima gaji, sisihkan uang atau harta kita untuk dibagikan kepada saudara maupun tetangga yang kurang mampu. Sedikit uang atau harta yang kita keluarkan, sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan.
Apalagi di bulan ramadhan seperti sekarang ini. Allah menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi siapa yang beribadah dan berbagi kebaikan di bulan ini. Lebih-lebih ramadhan kali ini dibarengi dengan Pandemi Covid 19. Maka semakin tepatlah saatnya kita untuk memperbanyak sedekah.
Tak hendak riya' (pamer), hanya mencontohkan saja. Dalam hal ini sayapun sudah melakukan sedekah, baik secara pribadi maupun lewat organisasi. Secara pribadi biasanya saya bagikan kepada saudara maupun tetangga.
Karena kemampuan saya yang sangat terbatas, jadi harus  memilih yang benar-benar kehidupannya memprihatinkan. Biasanya saya lakukan saat baru gajian maupun mendapatkan tunjangan profesi.