Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kampung Jambu Karangsono Blitar, Belum Pernah ke Sana? Tunggu Dulu sampai Hilang Corona

21 April 2020   07:00 Diperbarui: 21 April 2020   07:02 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi siapa sangka Corona tiba, seketika itu juga, usahanya mengalami penurunan yang drastis, yaitu sekitar akhir bulan Maret sampai awal April.

Namun Alhamdulillah kini sudah berangsur-angsur pulih meskipun belum bisa melambung lagi.  Namun yang menyenangkan Mas Mufid. harga jualnya lebih tinggi dari sebelum Pandemi Corona.

Di masa-masa Pandemi Corona ini, Mas Mufid menyiasati dengan cara mencari reseller dan kurir yang menerima dan mengantarkan pesanan jambu merah ataupun produk olahannya.

Sempat aku tanya, uang hasil dari usahanya buat apa Mas, dijawab sambil berkelakar, "Buat bekal menikah Bu". Hahaha, masuk juga pikirku.

Ternyata dari hasil usahanya selama ini, ia belikan mobil dan sepeda motor dan sebagian ditabung buat masa depan.

Pemuda yang menginspirasi. Iya, Mas Mufid adalah salah satu pemuda yang perlu dicontoh. Karena ia tidak mencari pekerjaan, namun menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Jadi, sebagai pemuda haruslah kreatif, jangan hanya mengandalkan cita-cita menjadi PNS atau karyawan kantoran saja. Kalau tak diterima jadi PNS akan kecewa,  tapi cobalah berpikir kreatif, banyak jalan menuju Roma. Banyak jalan menggapai asa

Semoga akan bermunculan Mufid-Mufid yang lainnya di negeri kita ini. Bekerja dan berjuang keras, ternyata hasil tidak pernah mengkhianati proses.

So, tunjukkan prestasimu dan jangan tunjukkan keluh kesahmu. Selalu berpikir positif maka hasilnyapun akan positif.

Semoga Pandemi Corona segera berlalu, aku tunggu kedatanganmu di Kampung Jambu. Anda setuju?

Akhirnya semoga artikel ini bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun