Siti Nada Nurchalisha
Sri Dewi Wahyundaru
Semakin meluasnya sektor industri, jumlah proyek yang dikerjakan oleh dunia usaha akan bertambah. Seorang manajemen harusÂ
pandai dalam mengambil keputusan penting pada siklus penerimaan dan pengeluaran kas, sehingga dapat melancarkan dan memperluas kegiatan usaha perusahaan. Siklus ini memberikan dampak yang signifikan terhadap pendapatan dan pengeluaran kas perusahaan. Maka, untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas dalam penyajian laporan keuangan, sehingga perusahaan harus menerapkan pengendalian intern yang cukup memadai.
Pada artikel ini, saya akan membahas pengujian pengendalian intern pengeluaran kas pada perusahaan manufaktur. KasÂ
merupakan aktiva perusahaan yang paling penting dalam perencanaan operasional suatu perusahaan. Setiap transaksi perusahaan, baik penerimaan maupun pengeluaran, akan berdampak pada kas. Karena kas memiliki sifat yang likuid yaitu mudah diperlukan ataupun digelapkan, maka perusahaan perlu menerapkan pengujian pengendalian intern pengeluaran kas. Perusahaan yang mengubah barang mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi dan memiliki nilai nominal disebut perusahaan manufaktur.
Pengertian pengendalian intern dan fungsinya
Menurut Wahyudi (2018) pengendalian intern adalah proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personalÂ
lain di organisasi untuk memberikan keyakinan terkait tujuan yang memadai. Pengendalian ini, digunakan untuk mengoptimalkan suatu kegiatan perusahaan agar berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh manajemen.
Menurut Hermawan (2018), tujuan pengendalian intern, yaitu:
1. Meningkatkan kinerja organisasi
2. Mengoreksi pengumpulan dan pengelolaan data
3. Meningkatkan efisiensi
4. Meningkatkan kinerja manajemen