banten terletak di dekat Jakarta, Banten mengalami masalah serius dengan pengangguran. Angka ini menyentuh batas 7,02% selama Februari 2024, menjadikan Banten sebagai daerah dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia. Saat ini, jumlah orang yang belum bekerja mencapai 424,69 ribu orang, dan situasinya belum membaik; di samping itu semua; penurunan dianggap lambat dan jauh dari yang diharapkan. Banyak faktor yang bisa disalahkan dalam hal itu.
MeskipunAlasan Pengangguran di Banten
Pertumbuhan Ekonomi yang Tidak Memadai: Pertumbuhan ekonomi Banten hanya mencapai 4,70% pada triwulan II 2024, yang tergolong salah satu pertumbuhan yang menurun. Rahmi et al. berpendapat bahwa ekspektasi peningkatan kegiatan ekonomi di Banten belum demi memperbaiki kemampuan sektor industri untuk menyerap Kesenjangan Keterampilan: Banyak lulusan dari lembaga pendidikan maupun balai diklat-keterampilan. Kesenjangan antara pendidikan dan dunia kerja menjadi pendekatan ungulan dalam teknologi. Oleh karenanya, banyak pencari kerja berada dalam kondisi tidak ada lapangan kerja.
Keterbatasan Lapangan Kerja: Sektor sektor primer, seperti industri manufaktur dan distribusi tidak mampu menangani volume pekerjaan yang tinggi , sehingga banyak orang yang tetap menganggur.
Relokasi Pabrik: Banyaknya pabrik yang mengalihkan operasionalnya ke daerah lain sehingga mengakibatkan PHK massal dan mengurangi jam kerja mereka di Banten. pabrik itu menghambat operasional mereka di daerah lain yang berakibat pada PHK massal dan berkurangnya jam kerja mereka di Banten .
Minimnya Akses Pelatihan: Kurangnya akses terhadap pelatihan dan pendidikan keterampilan melemahkan situasi kemiskinan, terutama untuk mereka yang baru masuk sekolah atau perguruan tinggi.
Solusi Mengatasi Pengangguran di Banten.
Pengembangan Keterampilan:Â Meningkatkan program pelatihan berbasis masyarakat di bidang ekonomi kreatif (seperti tata rias, barista, dan konten kreatif) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong aktivitas bisnis.
Lingkungan untuk UMKM : Memfasilitasi pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah ( UMKM) melalui pelatihan dan pendampingan agar mereka mampu mendirikan usaha bisnis baru.
Optimisasi Badan Latihan Kerja (BLK): Meningkatkan peran BLK dalam memberikan keterampilan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan memberikan sertifikat kompetensi kepada peserta.
Kolaborasi dengan Sektor Swasta: Membangun Kemitraan Antara pemerintah dan sektor swasta untuk mengembangkan program pelatihan dan kesempatan kerja bagi lulusan baru.