Mohon tunggu...
Siti Muthia Rahmah
Siti Muthia Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor

Dunia dan seisinya tidak akan pernah memuaskan hati kita. hanya Qona'ah yang bisa membangun rasa Syukur.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Islam Dalam Manajemen Kelas

27 Juni 2024   22:13 Diperbarui: 27 Juni 2024   22:14 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerapan strategi ini membutuhkan komitmen dan upaya yang konsisten dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk guru, sekolah, siswa, dan orang tua, untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi pembentukan karakter yang mulia dan berbudi pekerti luhur sesuai dengan ajaran Islam. Pembentukan karakter yang berlandaskan nilai-nilai Islam, jika dilakukan dengan baik, dapat menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga bertanggung jawab, bermoral, dan menjadi kontributor aktif bagi masyarakat. (Masyhud, A. 2020) Mengintegrasikan strategi pembentukan karakter berbasis nilai-nilai Islam ke dalam manajemen kelas tidak hanya memiliki efek jangka pendek, tetapi juga efek jangka panjang pada perkembangan karakter siswa:

  • Membangun karakter yang kuat: siswa diperkuat tidak hanya dalam perilaku lahiriah mereka, tetapi juga dalam nilai-nilai batin mereka seperti kejujuran dan sikap teladan.
  • Peningkatan kinerja sekolah: lingkungan belajar yang bercirikan nilai-nilai Islam sering kali menciptakan suasana yang aman dan kooperatif yang kondusif untuk kinerja sekolah yang lebih baik
  • Membangun karakter yang mulia: Siswa dilatih untuk menjadi orang yang berkarakter mulia yang dapat menghadapi berbagai tantangan moral dan sosial dengan sikap yang bertanggung jawab dan bermartabat.

Salah satu tantangan terbesar dalam menerapkan pendidikan karakter Islam adalah bahwa beberapa siswa dan orang tua mungkin memiliki pemahaman yang berbeda dan resistensi terhadap nilai-nilai yang diajarkan. Untuk menghindari hal ini, komunikasi yang terbuka antara guru, siswa dan orang tua menjadi penting, seperti halnya menjelaskan tujuan dan manfaat pendidikan karakter berdasarkan Islam. Dialog yang konstruktif dan pendidikan yang berkelanjutan dapat meminimalisir kesalahpahaman dan meningkatkan penerimaan nilai-nilai.

Kesimpulan dari pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam dalam manajemen kelas adalah bahwa ini bukan hanya tentang menegakkan aturan, tetapi tentang pendidikan karakter, termasuk aspek moral, spiritual, dan sosial. Dengan memasukkan nilai-nilai Islam ke dalam semua aspek kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa akan tumbuh menjadi manusia yang cerdas secara akademis dan berkarakter sesuai dengan ajaran Islam. Penerapan strategi ini membutuhkan kerja sama dan komitmen dari semua pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa dan orang tua, untuk menciptakan lingkungan belajar yang merangsang dan kolaboratif. Dengan demikian, pendidikan karakter berbasis Islam di kelas tidak hanya menjadi upaya untuk menciptakan generasi yang berkualitas, tetapi juga meletakkan dasar yang kokoh bagi masa depan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun