Mohon tunggu...
Siti Muniroh
Siti Muniroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Bina Bangsa

Membaca Buku dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Guru Paud yang Menyenangkan bagi Peserta Didik

19 Desember 2022   09:01 Diperbarui: 19 Desember 2022   09:08 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menjadi seorang guru paud bukan hal yang mudah, banyak tantangan dan rintangan nya bagi seorang pendidi. Di dalam pendidikan paud pun perlu adanya pembelajaran yang menyenangkan, karena paud identik dengan anak-anak. Perlu ada nya pembelajaran yang menyenangkan agar peserta didik tidak bosan dalam pembelajaran di paud. Pembelajaran yang menyenangkan pun dapat membantu peserta didik dalam perkembangan fisik motoriknya menjadi lebih baik  dan memiliki psikologis yang baik. Menjadi guru paud juga harus mempunyai mental yang kuat, fisik yang kuat dalam menghadapi peserta didik. Karena pasti anak-anak itu tidak bisa diam dan aktif dalam melakukan segala hal.

Untuk itu perlu kita sadari bahwa menjadi guru paud itu harus menyenangkan, menyenangkan dalam hal sikap, dalam hal pembelajaran dan dalam hal apapun itu. Agar peserta didik merasa bahagia dan senang belajar di paud. Guru paud juga harus menguasai berbagai aspek perkembangan peserta didik, seperti perkembangan fisik, perkembangan motorik, perkembangan bahasa, perkembangan spiritual dan perkembangan sosial/emosi.

Menjadi guru yang menyenangkan bagi anak didik adalah hal penting, bagaimana bisa anak menerima pelajaran jika anak tidak menyukai gurunya sendiri, yang ada anak jadi tidak berminat untuk belajar dan tidak mau sekolah. Menjadi guru yang disukai anak didik membutuhkan proses, bukan hal yang mudah bagi setiap pendidik untuk mengajar anak pada usia dini, apalagi anak biasanya lebih menyukai dunia bermain dibandingkan belajar. Tentunya seorang guru harus memiliki metode agar dapat mengambil hati muridnya, dengan itu anak akan menerima setiap pelajaran dari guru dengan baik.

Semua butuh pendekatan yang berbeda-beda, setiap anak memiliki sifat yang berbeda apalagi seorang anak pada usia dini yang karakternya belum terbentuk secara utuh. Tugas orang dewasa, guru, dan orangtua adalah membentuk karakternya menjadi lebih baik, juga memperkenalkan hal yang baik dan buruk karena anak seusia itu cenderung belum memahami perbedaan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun