Mohon tunggu...
Siti Muntamah
Siti Muntamah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kiprah dan Kontribusi Santri Perempuan di Ranah Publik

22 Oktober 2024   22:56 Diperbarui: 22 Oktober 2024   23:25 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Santri perempuan tidak hanya berperan di dalam lingkungan pesantren, tetapi juga telah mengambil peran penting di ranah publik mengukir prestasi di bidang pendidikan, sosial, dan politik di Indonesia. Kiprah mereka telah menjadi bukti bahwa santri perempuan mampu bersaing, berinovasi, dan memberikan kontribusi signifikan untuk kemajuan bangsa. Santri perempuan yang terlibat aktif di ranah publik beragam, mulai dari akademisi, aktivis sosial, hingga politisi. 

Beberapa tokoh yang telah mencatatkan prestasi adalah Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur yang pernah menjadi Menteri Sosial, dan Yenny Wahid, seorang aktivis sekaligus tokoh politik, putri dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid. Mereka merupakan contoh nyata bagaimana latar belakang pendidikan pesantren tidak membatasi perempuan untuk berkiprah di tingkat nasional. Melalui perjalanan panjang mereka, santri perempuan telah membuktikan bahwa dunia politik, sosial, dan pendidikan dapat menjadi wadah bagi mereka untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik.

Dalam bidang pendidikan, santri perempuan telah menjadi penggerak dalam mencerdaskan bangsa. Banyak santri perempuan yang melanjutkan pendidikan hingga tingkat tinggi, baik di dalam maupun luar negeri. Mereka tidak hanya menjadi guru atau ustazah di pesantren, tetapi juga berperan sebagai dosen, peneliti, hingga rektor di perguruan tinggi. Kontribusi mereka terlihat dalam upaya menyebarkan ilmu pengetahuan berbasis agama yang dikombinasikan dengan pengetahuan modern, menjadikan pendidikan di pesantren semakin relevan dengan perkembangan zaman. 

Di bidang sosial, santri perempuan telah banyak berperan sebagai aktivis yang memperjuangkan hak-hak perempuan, keadilan sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Mereka aktif dalam berbagai organisasi, baik yang berbasis agama maupun umum, seperti  Aisyiyah, Fatayat NU, Muslimat NU, dan organisasi-organisasi perempuan lainnya. Peran mereka juga terlihat dalam aksi-aksi kemanusiaan, pengentasan kemiskinan, dan perlindungan terhadap perempuan serta anak-anak. Melalui kegiatan-kegiatan ini, santri perempuan turut membangun solidaritas sosial dan memperjuangkan keadilan bagi semua kalangan.

Kiprah santri perempuan di dunia politik mulai terlihat semakin jelas sejak era Reformasi. Kebebasan berekspresi dan berorganisasi yang muncul pasca Orde Baru membuka peluang bagi lebih banyak perempuan, termasuk santri, untuk terlibat dalam politik. Santri perempuan mulai terjun sebagai anggota legislatif, pengurus partai politik, hingga menduduki posisi penting di pemerintahan. Kehadiran mereka di dunia politik membantu memperjuangkan kebijakan yang pro-perempuan, keluarga, dan pendidikan. Santri perempuan memiliki peran yang sangat penting karena mereka adalah bagian dari generasi yang tidak hanya berlandaskan pada ilmu agama, tetapi juga memiliki pemahaman sosial yang mendalam. Mereka telah diajarkan nilai-nilai moral, etika, dan kepemimpinan di pesantren, yang menjadi modal penting dalam membangun bangsa. Dalam posisi mereka saat ini, santri perempuan membantu menciptakan perubahan yang lebih baik dalam kebijakan pendidikan, perlindungan sosial, dan pemberdayaan perempuan.

Kunci kesuksesan santri perempuan dalam meraih posisi berpengaruh di ranah publik adalah pendidikan dan keteguhan. Meski menghadapi berbagai tantangan, seperti stereotip gender dan hambatan sosial, santri perempuan terus berjuang dengan semangat dan ketekunan. Pendidikan yang mereka peroleh di pesantren menjadi dasar yang kuat untuk mengarungi dunia luar. Selain itu, jaringan yang luas melalui organisasi-organisasi perempuan dan pesantren juga membantu mereka memperluas pengaruh di berbagai sektor publik. Santri perempuan telah menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mampu berperan di lingkup pesantren, tetapi juga menjadi motor perubahan di ranah publik. Dengan kontribusi di bidang pendidikan, sosial, dan politik, mereka membuktikan bahwa perempuan santri dapat turut membangun masa depan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun