Menulis Membuat Unggul: Keterampilan yang Hanya Dimiliki oleh Segelintir Orang
Menulis adalah keterampilan yang tidak dimiliki oleh semua orang, dan hal ini menjadikan penulis sebagai individu unggul. Demikianlah pandangan yang diutarakan dalam buku berjudul Menulis Itu Mudah: 40 Jurus Jitu Mewujudkan Karya yang ditulis oleh Dr. Ngainun Naim. Buku ini membahas bagaimana menulis menjadi jalan hidup yang penuh perjuangan, tantangan, dan kenikmatan tersendiri. Ada kepuasan tersendiri saat seorang penulis mampu menaklukkan hambatan-hambatan dalam mewujudkan sebuah karya.
Dr. Ngainun Naim menyoroti bahwa keterampilan menulis adalah salah satu faktor yang membuat seseorang menjadi unggul. Hal ini dikarenakan hanya sedikit orang yang memiliki kemampuan untuk menuangkan ide, gagasan, dan pemikiran mereka ke dalam bentuk tulisan. Kemampuan ini menjadi semacam keunggulan yang membedakan seseorang dari orang lain. Dengan menulis, seseorang tidak hanya berbagi ilmu, tetapi juga mengembangkan kapasitas intelektualnya.
Dalam bukunya, Dr. Ngainun juga mengapresiasi karya dari Adrinal Tanjung, seorang birokrat yang juga penulis. Dalam bukunya yang berjudul Bukan Birokrat Biasa, Adrinal Tanjung menunjukkan bahwa menulis adalah panggilan hidup. Berpikir kritis, berinovasi, dan menuangkannya dalam bentuk tulisan adalah sesuatu yang jarang dilakukan oleh birokrat, namun hal ini justru menegaskan keunggulan Adrinal sebagai seorang penulis sekaligus birokrat yang berbeda. Adrinal mampu mempertahankan tekadnya di dunia literasi meskipun dihadapkan dengan berbagai hambatan, baik dari segi waktu maupun profesi.
Dalam Bukan Birokrat Biasa, Adrinal menggambarkan perjalanan hidupnya sebagai seorang birokrat yang tidak hanya menjalankan tugas pemerintahan, tetapi juga aktif dalam dunia literasi. Hal ini menjadikannya birokrat yang unggul karena ia mampu menyeimbangkan antara tugas dan panggilan hidupnya sebagai penulis. Adrinal menjadi contoh nyata bahwa menulis bukan hanya sekadar keterampilan, melainkan juga salah satu cara untuk mencapai keunggulan dalam profesi apapun, termasuk sebagai birokrat.
Dr. Ngainun juga menceritakan pertemuannya dengan Adrinal Tanjung. Mereka bertemu dua kali, pertama di Bandara Soekarno-Hatta pada tahun 2018, dan kedua di Universitas Negeri Semarang pada tahun 2019. Pertemuan mereka selalu berujung pada pembahasan mengenai literasi, yang semakin memperkuat pandangan bahwa menulis adalah bagian penting dari hidup yang membawa seseorang pada keunggulan.
Membaca buku Bukan Birokrat Biasa juga memberikan inspirasi bagi Dr. Ngainun. Ia menyadari bahwa menulis adalah salah satu cara untuk merawat dan menumbuhkan keunggulan dalam diri seseorang. Adrinal Tanjung adalah contoh konkret dari birokrat yang berhasil menjadi unggul karena ia menulis. Karya-karyanya menunjukkan bahwa dengan menulis, seseorang bisa melampaui batas-batas profesinya dan menjadi lebih dari sekadar birokrat biasa.
Pada akhirnya, Dr. Ngainun menegaskan bahwa menulis adalah keterampilan yang harus terus diasah dan ditumbuhkembangkan. Bagi mereka yang memiliki panggilan hidup dalam dunia literasi, menulis adalah jalan untuk mencapai keunggulan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H