Memperkuat Nilai-Nilai Kebangsaan untuk Indonesia
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki lima sila yang mencerminkan nilai-nilai luhur yang harus dijunjung tinggi oleh seluruh rakyat. Lima sila tersebut adalah: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Nilai-nilai ini berfungsi sebagai landasan moral dan etika yang membimbing kehidupan berbangsa dan bernegara.
Setiap tanggal 1 Oktober, Indonesia merayakan Hari Kesaktian Pancasila, sebuah peringatan yang sangat penting dalam sejarah bangsa indonesia. Peringatan ini merupakan pengingat akan peristiwa yang terjadi pada tahun 1965, ketika terjadi upaya menjatuhakan sebuah suatu kepemimpinan yang mengancam keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. lalu Dalam topik tersebut, Pancasila bukan hanya sekadar lambang negara, tetapi juga menjadi sumber kekuatan dan pedoman bagi bangsa Indonesia untuk bersatu dalam menghadapi berbagai tantangan, yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Memperkuat Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Melalui tema ini, pemerintah mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk merenungkan kembali dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Dalam upacara yang berlangsung di berbagai daerah, diharapkan para peserta dapat merasakan semangat persatuan dan kesatuan yang dijunjung tinggi oleh Pancasila. Dalam rangka memperingati hari ini, pemerintah daerah dan masyarakat mengadakan berbagai kegiatan, seperti upacara bendera, Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk mendidik generasi muda mengenai makna dan pentingnya Pancasila sebagai identitas bangsa.
Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap 1 Oktober untuk mengenang peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang terjadi pada tahun 1965. Pada malam 30 September hingga 1 Oktober, terjadi upaya kudeta oleh sekelompok militer yang menamakan diri Gerakan 30 September (G30S). Mereka menculik dan membunuh enam jenderal Angkatan Darat, yang menyebabkan kekacauan di Jakarta.
Upaya perebutan kekuasaan ini gagal berkat campur tangan Jenderal Soeharto, yang berhasil mengendalikan situasi. Dalam menghadapi krisis ini, Pancasila sebagai pandangan negara kembali diangkat untuk menegaskan komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan dan persatuan.
Pada 1 Oktober 1966, Presiden Soeharto mengeluarkan keputusan untuk menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Peringatan ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan untuk mencegah terulangnya kembali peristiwa serupa di masa depan. Setiap tahun, masyarakat Indonesia memperingati hari ini dengan upacara dan berbagai kegiatan yang menekankan nilai-nilai Pancasila.
Dalam rangka memperkuat nilai-nilai Pancasila, pemerintah juga melakukan berbagai upaya, seperti memasukkan pendidikan Pancasila dalam kurikulum sekolah dan mengadakan sosialisasi melalui media massa. Ini bertujuan agar masyarakat semakin paham dan menghayati pentingnya Pancasila sebagai landasan berbangsa.
Melalui semangat Hari Kesaktian Pancasila, diharapkan seluruh masyarakat dapat bersatu dalam mewujudkan cita-cita nasional yang berlandaskan pada keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kita semua dapat menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia, menjadikan Pancasila sebagai panduan dalam menjalani kehidupan yang lebih baik lagi kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H