Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Guru - SDN Grogol Selatan 01

Seorang guru SD di sebuah sekolah negeri di DKI Jakarta. Saat ini sedang memulai belajar menulis. Saya mempunyai seorang anak yang sangat senang ketika dibacakan cerita. Akan sangat bangga apabila bisa membacakan cerita dalam buku karangan sendiri kepada ananda tercinta. Semoga mimpi itu bisa terwujud.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tiko, Antrilah yang Tertib!

22 Agustus 2022   23:42 Diperbarui: 22 Agustus 2022   23:43 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini adalah hari ulang tahun Kikan, si kancil. Semua hewan di hutan diundang untuk datang ke pesta ulang tahun Kikan. Tak terkecuali Tiko, si tikus kecil. Tiko sangat antusias untuk datang ke pesta Kikan. Ia tidak ingin melewatkan makanan lezat yang pasti terhidang di pesta Kikan.
Pesta ulang tahun akan dimulai pukul 4 sore, tapi Tiko sudah bersiap mulai jam 2 siang. Dia sudah mandi dan berdandan. Ibu menyuruh Tiko tidur siang dulu karena pesta masih 2 jam lagi. Tiko tidak mau dan memilih untuk membaca buku kesukaannya.
Karena cuaca yang cukup panas, Tiko membaca di depan kipas  angin. Hembusan angin ternyata membuat Tiko tak kuasa menahan rasa ngantuk yang menghampirinya. Tiko pun tertidur sambil memegangi bukunya.
Siang itu ibu Tiko juga ada undangan syukuran rumah baru di keluarga Paman Rusa, tinggalah Tiko di rumah sendiri.

Rupaya Tiko benar-benar pulas. Sampai-sampai buku yang dipegangnya pun terjatuh. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 03.30, Tiko belum juga terbangun. Semua hewan di hutan mulai berangkat ke rumah Kikan, masing-masing dari mereka membawakan kado istimewa untuk Kikan. Jam 4 tepat acara ulang tahun pun dimulai. Tapi Tiko, masih saja tertidur di rumahnya. Ibu Tiko juga belum pulang dari rumah paman Rusa, maklum ibu Tiko memang koki terhebat di hutan itu, sehingga ia tak akan pulang sebelum acara benar-benar selesai.

Suasana di rumah Kikan sungguh riuh dan ramai. Semua hewan menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun untuk Kikan. Tiup lilin pun sudah dilakukan, Tapi Kikan merasa ada yang kurang, Biasanya ada  Tiko, si pembuat kelucuan. Kikan penasaran, kemana sahabatnya itu.

Kikan akhirnya menelepon Tiko. Suara dering telepon membuat Tiko terbangun. Dia kaget bukan kepalang, dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul setengah 5 sore.

Ia mengangkat telepon yang ternyata dari Kikan.

"Hai Tiko, kenapa kau tak datang ke pesta ulang tahunku?" Tanya Kikan.
"Aku segera kesana Kikan, tunggu yaa.."kata Tiko tergesa-gesa.
Tiko langsung menuju ke rumah Kikan, dandannya yang sudah berantakan karena tertidur tak dihiraukannya lagi.

"Aduh, aku gak kebagian kue ni," gerutu Tiko sambil terus  berjalan.

Saat Tiko sampai rumah Kikan, kue sudah dipotong. Semua tamu undangan berbaris untuk mendapatkan kue. Tiba-tiba Tiko datang dan ingin menyerobot antrian.  Tiko mendorong hewan yang sedang antri di depannya. Dorong-dorongan pun tak dapat dihindari, hingga menyebabkan antrian itu jatuh dan menimpa kue ulang tahun Kikan. Kikan sangat sedih karena kuenya jatuh dan rusak. Kikan sangat kecewa dengan sikap Tiko.
"Maafkan aku Kikan, ini semua salahku karena aku menyerobot antrian," ucap Tiko kepada Kikan.
" Tiko, budayakanlah antri dengan tertib supaya tidak menimbulkan keributan," pesan Kikan dengan nada marah.
" Iya Kikan, aku janji akan mengganti kuemu yang rusak," rayu Tiko kepada Kikan.
" Tidak usah, itu sudah terlambat," jawab Kikan yang masih kesal kepada Tiko.

Pesan moral : Budayakanlah antri dengan tertib agar tidak timbul keributan.

Siti Fatimah

22.08.2022

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun