Mohon tunggu...
Siti maymunah
Siti maymunah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingkah Pembagian Peran dan Tugas dalam Rumah Tangga?

16 Mei 2023   08:35 Diperbarui: 16 Mei 2023   08:42 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

mengetahui bahwasanya keluarga ialah unit terkecil dalam masyarakat dan terdiri dari beberapa orang dan juga dipinpin oleh kepala keluarga dan tinggal ditempat yang sama dengan saling berketergantugan. dalam rumah tangga tentu laki-laki dan perempuan dalam suatu keluarga memiliki pembagian perannya serta tugasnya masing-masing jika seorang laki-laki sendiri ditugaskan sebagai sektor publik yaitu bekerja untuk mencari nafkah dan melindungi keluarganya. dan untuk sementara itu perempuan lebih identikan dengan peranan domestiknya seperti merawat serta menjaga anak dan melayani suaminya. dengan seiringnya perkembangan jaman dan juga tingginya tuntutan sosial ekonomi yang membuat para pasangan suami istri ini keduanya harus saling bekerja dan akibatnya suami dan istri banyak yang memiliki peran ganda dalam rumah tangga jadi pentingkah pembagian peran dan tugas dalam rumah tangga? 

mengenal bahwa terdapat juga 2 macam pembagian dalam rumah tangga yaitu : 

1. tradisional 

peran ini tentu sangat jelas perbedaannya antara suami dan istri. dijelaskan bahwa fokus suami ialah bekerja serta mencari nafkah untuk keluarganya sedangkan untuk istri mengurus suami dan mendukung suami dalam urusan rumah tangga dan juga termasuk pada pengasuhan anak bagi pandangan secara tradisional ini tentu terlihat aneh jika seorang istri bekerja diluar dan seorang suami mengasuh anak dan membersihkan rumah. serta keputusan-keputusan dalam rumah tangga tersebut akan menjadi keputusan suami nya seorang saja dan seorang istri hanya mendukung setiap keputusan suami nya saja. 

sebenarnya yang menjadi indikasi faktor yang menyebabkan terjadinya pembagian peran dalam tradisional ini ialah karena adanya stereotype nya laki-laki dan perempuan jadi laki-laki tersebut dianggap sebagai seorang sosok yang maskulin kuat serta dominan sehinggal selalu dianggap lebih sesuai untuk bekerja dan mencari nafkah untuk anak dan istrinya dan sedangkan perempuan sendiri dianggap sangat feminim serta memiliki karakter yang lembut serta penyayang sehingga dalam karakter tersebut perempuan dangat cocok untuk berada dirumah dan mengasuh anak saja. 

2. egaliter 

untuk peran egaliter sendiri tugas antara suami dan istri sendiri dianggap  bersufat sangat fleksibel. tidak lagi mengenal bawhasannya suami kurang cocok untuk mengasuh anak dan seorang istri kurang cocok untuk bekerja. karena suami dan istri tentunya bebas untuk menentukan pembagian peran dan tugas dalam rumah tangganya. tentu juga harus melalui diskusi dan kesepakatan bersama antara seorang istri dan suaminya. dan dalam pembagian peran secara egaliter untuk suami maupun istri boleh untuk menunjukkan minat bakat nya masing-masing sesuai dengan apa yang mereka sukai dalam bidang apapun. misalnya ternyata seorang istri sangat menyukai pekerjaan menjadi seorang pengacara maka menjadi pekerja diluar untuk mencari nafkah juga  menjadi tugas seorang istri juga sama nya dengan seorang suami yang ternyata hobbynya adalah memasak maka memasak juga adalah tugas dari seorang suami  dan untuk itu istri maupun seorang suami jadi saling mendukung satu sama lain dalam menjalani rumah tangga. 

didalam pembagian peran kita menyadari bahwa pernikahan ialah partnership yang menciptakan keseimbangan dan keadilan didalam pekerjaan serta pengasuhan anak yang memberikan manfaat serta relasi bagi pernikahan dan buatlah pembagian peran bersama pasangan agar tidak terjebak pada peran tradisional lalu kita diskusikan pada pasangan mengenai hal pembangian peran dalam rumah tangga yang akan dibina lalu kita juga bisa mengambil peran rumah tangga dengan sesuai minat dan keterampilan masing-masing dan hindari perfeksionis dalam menilai pasangan serta terlalu berikut campur atas pilihan pasangan saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugas rumah tangga selalu saling mengapresiasi pasangan dan serta selalu fleksibel dan saling terbuka satu sama lain agar bahtera rumah tangga selalu terjaga keharmonisan nya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun