Mohon tunggu...
Siti Maryam
Siti Maryam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAI Daarut Tauhiid yang bercita cita menjadi pengusaha syariah

Gardening and handycraf

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terkikisnya Kebudayaan di Era Milenial

25 Juli 2022   10:25 Diperbarui: 25 Juli 2022   10:27 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Era milenial adalah zaman dimana semua serba cepat. Bukan hanya tentang kemudahan berkomunikasi, manfaat lain dirasakan di dunia pendidikan dan juga perekonomian. Seseorang yang ingin membaca tidak harus lama-lama berjalan menuju perpustakaan, cukup dengan sentuhan layar maka akan disuguhkan dengan banyak bacaan dari banyak sumber di seluruh dunia. 

Seseorang yang ingin berbelanja tak perlu berdesak-desakan, panas-panasan, atau bahkan cape-capean keliling dari satu toko ke toko yang lain karena mencari barang yang dinginkan, cukup dengan sentuhan di layar maka akan terlihat semua barang yang di perlukan yang akan diantarkan langsung ke rumah. 

Begitu banyak dampak positif di era milenial ini yang sangat di rasakan oleh seluruh kalangan, akan tetapi dampak negatif dari perkembangan zaman ini tidak disadari telah mengikis kebudayaan negara indonesia. Eksistensi dunia barat yang sangat mudah diakses dan menjadi daya tarik kalangan remaja, akan tetapi tidak patut di tiru karena bertentangannya dengan kebudayaan yang menjadi ciri khas dari Bangsa Indonesia.

Kebudayaan suatu daerah adalah hal perlu dilestarikan karena merupakan ciri khas dan jati diri daerah tersebut. Setiap daerah memiliki kebudayaan masing-masing yang menjadi kebanggaan daerahnya tersebut. Kebudayaan sangat berkaitan erat dengan budi dan akal manusia. 

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan adalah sistem kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, adat istiadat, kemampuan, hukum, serta kebiasaan - kebiasaan yang didapatkan oleh masyarakat. Mengutip sebuah pendapat lulusan sarjana muslim dalam buku Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Klasik (Abad VII-XII) menurut Wakil Presiden Pertama Negara Indonesia, Moh.Hatta berpendapat bahwa "kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa. Kebudayaan banyak sekali macamnya. Yang menjadi pertanyaan apakah agama itu suatu ciptaan manusia atau bukan? Keduanya bagi saya bukanlah soal. Agama juga merupakan suatu kebudayaan karena dengan beragama manusia dapat hidup dengan senang. Karenanya saya katakan agama merupakan bagian daripada kebudayaan...". Dari definisi diatas bahwasanya kebudayaan adalah sistem yang berkaitan dengan moral yang menjadi kebiasaan disuatu masyarakat. 

Eksistensi dunia barat saat ini sangat mempengaruhi kebudayaan yang ada di indonesia, terutama di kalangan para remaja. Banyak kebudayaan yang terkikis dan hampir punah karena perkembangan di era melenial saat ini. Kebudayaan barat yang tanpa disadari telah masuk kemudian ditiru oleh masyarakat di Indonesia. 

Gotong royong merupakan kegiatan yang selalu di ajarkan oleh orang-orang terdahulu dan sudah menjadi salah satu kebudayaan yang menjadi ciri khas di Negara Indonesia kini mulai luntur. Sebab dari lunturnya kebudayaan ini karena kurangnya seseorang bersosialisasi dengan yang lain. 

Setiap orang lebih mementingkan egonya, enggan berbaur di masyarakat dan sikap acuh tak acuhnya terhadapa kegiatan bermasyarakat. Kebanyakan masyarakat saat ini lebih fokus dengan gadget yang sudah menjadi dunianya masing-masing sampai tidak menyadari apa yang sudah di laluinya.

Perkembangan dan kemajuan zaman tidak mungkin bisa di hindari, karenanya langkah yang harus dilakukan bukan menghentikan perkembangan zaman akan tetapi mengendalikan dampak negatif dari perkembangan zaman itu sendiri. Kalangan remaja sangat berpengaruh dalam mengendalikan dampak negatif terhadap kebudayaan saat ini. Hal ini berkaitan juga dengan pendidikan yang diterimanya, oleh karena itu lembaga pendidikan juga ikut andil dalam mempertahankan kebudayaan negara indonesia. Begitu juga dengan lingkungan yang ikut mempengaruhi moral dan kebiasaannya. Dengan kata lain semua bagian ikut andil dalam mempertahankan dan melestarikan kebudayaan Negara Indonesia. 

Jadikan perubahan dan perkembangan zaman ini jalan berkembangnya kebudayaan Indonesia, bukannya mengikis atau bahkan menghilangkan kebudayaan yang menjadi ciri khas dan jati diri Negara Indonesia. Kebudayaan perlu di pertahankan dan dilestarikan yang akan menjadi warisan turun temurun generasi yang akan datang. Kaum remaja memiliki peran yang sangat penting dalam mempertahankan keutuhan nilai kebudayaan di Negara Indonsia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun