Bumiayu - Pada hari Minggu, 4 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto menyelenggarakan workshop pengolahan sampah organik melalui budidaya maggot. Acara ini dilaksanakan di rumah Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Bapak Taufikurrahman, S.E. dan dihadiri oleh masyarakat sekitar serta beberapa anggota Karang Taruna. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara efektif dan ramah lingkungan dalam mengolah sampah organik.
Maggot, larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF), merupakan salah satu solusi inovatif dalam pengolahan sampah organik. Larva ini dikenal mampu mengurai sampah organik dengan cepat dan efisien, serta menghasilkan pupuk yang kaya nutrisi. Selain itu, maggot juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang bernilai ekonomi tinggi.
Alif Putra Akbar dan Adam Damiri, anggota KKN UIN SAIZU kelompok 169 selaku narasumber memberikan penjelasan secara mendalam tentang budidaya maggot yang dianggap sebagai solusi inovatif untuk mengatasi masalah sampah organik. Dalam penyampaiannya, Adam menjelaskan, "Budidaya maggot tidak hanya membantu mengurangi volume sampah organik, tetapi juga menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi sebagai salah satu alternatif pakan ternak."
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa Laren, Bapak Arief Setiawan, S.E. yang menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap inisiatif mahasiswa KKN UIN SAIZU. "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN UIN SAIZU yang telah berusaha memberikan solusi nyata untuk masalah sampah di desa kami. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat," ujar Kepala Desa dalam sambutannya.
Maryam, sebagai perwakilan dari kelompok KKN UIN SAIZU, dalam sambutannya menyampaikan harapan dan tujuan dari workshop ini. "Kami berharap ilmu yang disampaikan dalam workshop pengolahan sampah melalui budidaya maggot ini dapat diterapkan oleh masyarakat dan memberikan dampak positif dalam pengelolaan sampah organik. Kami juga berharap bahwa inisiatif ini dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan serta menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat Desa Laren," tutur Maryam.
Workshop ini mendapatkan tanggapan positif dari para peserta. Rafiq Prayogo, salah satu perwakilan peserta dari Karang Taruna menyampaikan bahwa workshop tentang pengolahan sampah organik melalui maggot yang diadakan oleh KKN UIN SAIZU di Desa Laren adalah terobosan edukatif bagi masyarakat. Dia berharap workshop tersebut bisa diterapkan di seluruh Desa Laren dan mendapat dukungan penuh baik dari BUMDes ataupun Pemdes. Tujuannya adalah agar Desa Laren dapat menerapkan konsep zerowaste untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan pengolahan sampah yang baik.
Selama workshop, peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga berkesempatan untuk praktik langsung budidaya maggot. Alif dan Adam, anggota KKN UIN SAIZU yang didapuk sebagai narasumber, membimbing peserta mulai dari persiapan bahan hingga pemeliharaan maggot. Peserta terlihat sangat antusias mencoba teknik yang telah dipelajari, dan banyak yang menyatakan ketertarikannya untuk mengembangkan budidaya maggot di rumah mereka.
Workshop ini ditutup dengan foto bersama dan pembagian produk olahan maggot kepada para peserta sebagai langkah awal untuk memulai budidaya dan pemanfaatan maggot di lingkungan masing-masing. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan mampu mendorong masyarakat Desa Laren untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan terus berinovasi dalam mengelola sampah organik.
Dengan terselenggaranya workshop ini, diharapkan masyarakat Desa Laren, Bumiayu, dapat lebih memahami pentingnya pengelolaan sampah organik dan mampu menerapkan teknik budidaya maggot dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi awal dari berbagai inisiatif lain yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.