Dalam bersepakat dengan anak, masih banyak orang tua yang justru terjebak dalam membentuk mental anak menjadi mental upah bukan mental berjuang. Padahal anak butuh untuk memiliki mental berjuang supaya sanggup memenuhi upaya-upaya yang di perlukan saat ia ingin sesuatu atau ingin meraih sesuatu.
Ada dua hal yang penting dalam bersepakat yaitu tawaran dan syarat
Tawaran adalah sesuatu yang kita ajukan ke pada anak supaya anak setuju melakukan hal hal yang kita maksud. sedangkan
Syarat adalah sesuatu yang kita tetapkan yang perlu di penuhi oleh anak sebelum ia dapat tawaran yang kita ajukan.
Tanpa dua hal tersebut, biasanya orangtua terjebak melakukan paksaan, ancaman, bujukan, rayuan kepada anak supaya anak menuruti kemauan orangtua.
Lalu caranya gimana?
Maka yang harus di perhatikan adalah susunan kalimat dalam membentuk mental anak, susunan kalimat sangat mempengaruhi pembentukan mental anak.Susunan kalimat dalam menyebut tawaran dan syarat sangat mempengaruhi pembentukan mental anak.
Format upah yaitu syarat kemudian upah sedangkan format berjuang yaitu tawaran kemudian syarat. Â Kenapa kalau terbalik mempengaruhi pembentukan mental anak?, Karena otak anak menerima pesan secara berurutan belum bisa bolak balik seperti kita yang sudah dewasa.
Mental upah.
Format kalimat yang di sebutkan oleh orang tua adalah syarat kemudian tawaran.
Contoh, " adeq beresin mainannya dulu ya, nanti mama kasih es krim",
Beresin mainan adalah syarat dan es krim adalah tawaran
Bila susunannya seperti itu maka anak sama dengan dibayar ,diberi upah maka lama lama mentalnya minta upah.
Mental minta upah itu menuntut,tergerak jika ada upahnya. anak akan berpikir "jika saya melakukan ini,itu apa ya yang akan saya dapatkan, saya akan dapet apa kalo melakukan ini,itu?"
Mental berjuang.
Format kalimat yang di sebutkan oleh orang tua adalah tawaran kemudian syarat.
 Contoh "adeq mau es krim? boleh,tapi beresin mainannya dulu ya"
Es krim adalah tawaran dan bereain mainan adalah syarat.
Bila susunannya seperti itu maka sama dengan anak membayar, dia usaha maka lama kelamaan mental berjuangnya tumbuh
Mental berjuang itu berbuat, bergerak karena ada yang ingin di capai. Anak akan berpikir "saya ingin itu maka saya mesti melakukan apa saja untuk bisa mendapatkannya".
Bagaimana, sederhana bukan tapi kalau kita sebagai orangtua abai atau sekenanya aja alias ke-bolak balik maka ingat selalu ada resiko dibalik cara yang kita pakai