Dalam kehidupan bermasyarakat dapat terjadi peristiwa-peristiwa yang menimbulkan buruknya hubungan  dengan orang lain dan menimbulkan pertengkaran, pertengkaran, dan pertengkaran antar kelompok di antara anggota keluarga, sahabat, tetangga, dan lain-lain.
 Hal ini mendorong berkembangnya psikologi sosial, yang  mempelajari hubungan antara manusia dan perilaku yang mempengaruhi hubungan tersebut.
 Hubungan antar manusia  dipengaruhi oleh tindakan, sikap, dan bahkan keputusan mereka, yang berasal dari psikologi sosial dan dapat memicu reaksi destruktif atau konstruktif.
 Psikologi sosial terdiri dari dua kata: psikologi dan psikologi sosial.
 Psikologi didefinisikan sebagai bidang ilmiah yang berhubungan secara ilmiah dengan perilaku manusia dan fungsi mental.
 Dan sosial adalah segala tingkah laku yang berkaitan dengan hubungan antar individu.
 Oleh karena itu, pengertian psikologi sosial juga dapat diartikan sebagai suatu disiplin ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan psikologi dalam konteks hubungan antar individu dalam masyarakat.
 Sebuah penelitian menemukan bahwa sikap positif kita terhadap orang lain menunjukkan seberapa baik yang kita lakukan dalam hidup dan seberapa  disukai  orang lain.
 Ketika seseorang menilai orang lain secara positif, itu menunjukkan bahwa ia mempunyai kepribadian yang positif.
 Sebaliknya, orang yang sering memberikan penilaian negatif merupakan tanda dirinya memiliki kepribadian antisosial dan tidak mau kalah.
 Kecenderungan mendeskripsikan orang lain secara positif merupakan indikator penting  kepribadian positif seseorang.
 Dalam hal ini, kondisi interaksi sosial  tidak hanya dipengaruhi oleh proses psikologis, namun juga oleh kondisi lingkungan.
 Faktor lingkungan  seperti norma, nilai, aturan sosial, budaya,  dan cuaca berlaku.
 Lingkungan ini mempengaruhi harga diri seseorang, etos kerja, kebanggaan, kegembiraan dalam hidup, atau kesadaran  dalam kehidupan sehari-hari.
 Peran keluarga, teman pergaulan, dan orang-orang di sekitar juga membentuk karakter seseorang serta menumbuhkan semangat dan usaha seseorang untuk mencapai kesuksesan.
 Saat ini  berbagai media baik  media cetak,  elektronik maupun  online kerap diramaikan dengan berita-berita kekerasan fisik (pengeroyokan) yang sedang viral. Hal ini terjadi karena pelaku kesulitan mengendalikan emosinya. Apapun alasannya, tindakan kekerasan fisik tidak bisa dibenarkan.
 Namun tahukah Anda bahwa selain kekerasan fisik, ada tindakan kekerasan lain yang perlu kita hindari, yang mungkin menyebabkan kita tidak sadar bahwa kita telah melakukan kekerasan?
 Apa itu kekerasan verbal?
 Definisi umum pelecehan verbal adalah serangan emosional yang kasar secara verbal atau tertulis tanpa kontak fisik.
 Kekerasan verbal merupakan bagian dari kekerasan psikologis. Bahasa yang memfitnah, ancaman, intimidasi, hinaan, bahasa yang  membesar-besarkan kebohongan, dan sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H