Mohon tunggu...
Siti Marhamah Rabiatul Adawiah
Siti Marhamah Rabiatul Adawiah Mohon Tunggu... -

I'am ELFyeoja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bisakah Jokowi Seperti Lee Kuan Yew?

1 April 2015   11:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:41 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Belum lama ini Indonesia di rundung duka dengan meninggalnya salah seorang artis komedi terkenal yaitu olga syahputra. Kabar ini menjadi tranding topic di Indonesia mulai dari segala jenis sosial media hingga semua saluran TV memutar kabar meninggalnya olga syahputra.

Selain itu juga pada tanggal 23 maret 2015 terdengar berita duka yang datang dari Negara tetangga (singapura) yaitu meninggalnya mantan perdana menteri LEE KUAN YEW.Pemakaman mantan perdana mentri LEE KUAN YEW dihadiri oleh beberapa para petinggi Negara termasuk juga presiden Indonesia sendiri Joko Widodo.

Dengan pandangannya yang amat pragmatis, Lee Kuan Yew berhasil mengubah Singapura dari sebuah pulau kecil yang tidak memiliki sumber daya alam menjadi sebuah keberhasilan ekonomi.

Penggabungan antara kapitalisme negara dan pribadi yang diterapkannya menjadikan Singapura sebagai sesuatu yang sering disebut pengamat sebagai 'keajaiban ekonomi'.

Di bawah kepemimpinannya, Singapura menjadi sejahtera, modern, efisien dan bebas korupsi sehingga para investor asing berdatangan.

Adapun Hubungan kerjasama Indonesia dengan Singapura yang pernah adalah hubungan bilateral antara Republik Indonesia dengan Republik Singapura. Dari tahun ke tahun, Indonesia dan Singapura membina hubungan kunjungan kenegaraan tingkat tinggi. Hubungan ini ditandai dengan kerja sama ekonomi yang kuat. Dalam beberapa tahun terakhir, Singapura secara konsisten menjadi investor asing terbesar di Indonesia. Kerja sama antara Indonesia dan Singapura juga meliputi beberapa bidang, termasuk kesehatan, pertahanan, dan lingkungan hidup.

Hubungan antara Indonesia dan Singapura kebanyakan didorong karena kedekatan geografis. Singapura merupakan salah satu negara tetangga terdekat Indonesia. Wilayah negara kota ini dikepung wilayah Indonesia di bagian barat, selatan, dan timur, terjepit di antara Malaysia dan Indonesia. Kedua negara adalah pendiri ASEAN, dan negara anggota Gerakan Non-Blok dan APEC.

Selain itu juga hubungan kerjsama yang pernah di jalin yaitu hubungan Perdagangan dan ekonomi. Terletak di jalur perdagangan bahari tersibuk di Selat Malaka, menjabat sebagai salah satu pusat utama perdagangan dunia, perdagangan dengan dan melalui Singapura menjadi penting bagi Indonesia untuk menyediakan jalur perdagangan ke seluruh dunia. Begitu juga sebaliknya, pengusaha Indonesia juga penting bagi Singapura. Perdagangan adalah motivasi umum utama kedua negara hubungan luar negeri, masing-masing mitra adalah mitra dagang utama satu sama lain.

Volume perdagangan Indonesia-Singapura mencapai $36 miliar AS ($29,32 miliar AS). Singapura merupakan investor luar negeri teratas bagi Indonesia, dengan total kumulatif dari US $ 1,14 miliar pada 142 proyek. Perdagangan antara kedua negara juga mencapai sekitar $68 miliar AS pada tahun 2010. Pada saat yang sama, ekspor non-migas Indonesia ke Singapura adalah yang tertinggi di kawasan.

Sekarang seperti yang kita lihat Negara singapura berkembang dengan begitu pesat, merupakan Negara yang menjadi negara dengan pencapaian ekonomi yang dikagumi di seluruh dunia. Indonesia yang telah menjalin kerjasama dengan singapura seharusnya bisa mencontoh Negara tersebut. Padahal jika mau Indonesia bisa juga menyaingi Negara singapura. Seharusnya pemerintah Indonesia harus lebih bisa mncontoh dari apa yang mantan perdana mentri lee kwan yew lakukan memjadikan sehinggaIndonesiamenjadi Negara yang maju, sejahtera, menjadi Negara yang penduduknya tidak lagi miskin, menjadikan penduduknya mendapatkan pendidikan yang setinggi-tingginya.

Sekian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun