Cirebon (03/08/2022) -- Trusmi adalah pusat industri Batik di Cirebon, Mega Mendung menjadi salah satu motif yang paling dikenal dan digemari banyak masyarakat terutama wisatawan. Cirebon sendiri memiliki beberapa motif Batik selain Mega Mendung. Namun, karena motif tersebut yang menjadi ikonik Batik Cirebon menjadikan motif lain tidak terlalu dikenal. Remaja di Trusmi Wetan menjadi salah satu bagian masyarakat yang hanya mengetahui motif Mega Mendung. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Undip mengadakan penyuluhan untuk memperkenalkan macam motif batik asli Cirebon.
Penyuluhan dengan tema, "Mengembalikan Semangat Remaja pada Tradisi Membatik" merupakan program kerja monodisiplin yang telah disesuaikan dengan salah satu tema Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2022 yaitu Sustainable Development Goals (SDG's). Penyuluhan ini berfokus pada ragam motif Batik yang dimiliki Cirebon beserta sejarahnya. Agar remaja dapat mengenali macam motif Batik daerah sendiri selain Mega Mendung, terkhususnya dikalangan SMP 1 Plered.
Cirebon sendiri memiliki beberapa motif khas selain Mega Mendung seperti motif Kompeni, Singa Barong, Paksinaga Liman, dan sebagainya. Motif Kompeni sendiri memiliki kisah yang diambil dari masa penjajahan Cirebon terdahulu yaitu  motif yang berbentuk pola manusia yang berdiri dan duduk. Manusia yang sedang berdiri diidentikan sebagai koloni penjajah yang sedang berkuasa, sedangkan yang sedang duduk diartikan sebagai masyarakat pribumi. Kemudian motif Singa Barong yang memiliki ukiran dengan tonjolan khas pola Singa. Dan motif Paksinaga Liman yang memiliki pola kereta kencana Keraton Cirebon.
Diketahui, saat bertanya pada beberapa remaja di SMP 1 Plered banyak yang hanya mengenali motif Mega Mendung. Namun, setelah dilakukan penyuluhan dan diadakan mini games banyak remaja yang lebih mengetahui macam motif Batik Cirebon. Tidak hanya sekadar mengingat nama motif saja, akan tetapi juga dengan sejarah lengkapnya. Dengan pembawaan sosialisasi yang menarik, menjadikan penghapalan mereka terkait materi ragam motif Batik Cirebon lebih mudah diterima, dipahami, dan diketahui. (Siti Marfu'ah/Antropologi).
DPL : Setya Budi Muhammad Abduh, S.Pt., M.Sc., Ph.D.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H