"Teman Adalah Kekuatan", agaknya memang pantas untuk disandangkan pada sahabat-sahabat yang setia menemani kita. Ada kalanya manisnya persahabatan ternodai dengan sebuah kesalahan-kesalahan.tak masalah, karena manusia tempat salah dan lupa. Beberapa survei menunjukkan, terdapat 2 tipe orang jika kamu datang pada mereka untuk mengeluhkan masalahmu. tipe 1, yang menduduki posisi terbanyak yakni 80% tidak akan peduli dengan masalahmu dan 20% Â lainnya akan senang saat kau sedang kesusahan. Sudah bisa menentukan dimana letak sahabat kita. tak semua yang kita anggap sahabat memang benar-benar sahabat kita. itulah alasan mengapa kita harus selektif mencari sahabat yang benar-benar sahabat. Ada satu sahabat yang harusnya kita jadikan sahabat nomer 1 dalam hidup. Â tak lain adalah ibu, ketika orang-orang disekitar kita tak lagi mau mendengar keluhan kita, ibu masih tetap setia dan percaya pada kita. ada yang bilang, namya juga ibu sendiri, tapi pernahkan kita mencoba mendalami perkataan tersebut? betapa mustahilnya ibu menyebarkan keburukan kita. One person yang setia dan mendukung kita. Pasti diantara kita, pernah dihianati, disakiti, atau apalah yang membuat kita sedikit membencinya. Apakah pernah, ibu melakukan hal yang sama? marahpun itu tanda sayang pada anaknya. sudah banyak lagu-lagu untuk ibu, batapa besarnya jasanya, betapa besar kasih sayangnya untuk kita. mengapa harus susah mencari teman sejati? toh ibu kita sendiri bisa jadi yang terbaik. Yang mesti kita ingat adalah untuk terus mawas diri. karena dunia ini kejam jika kita tak tahu cara mainnya. banyak yang mengaku sahabat, tapi diakhirnya hanya meninggalkan luka. layaknya lagu iwan fals yag membuat saya selau ingat dengan ibu saya, bait yang indah tapi mengirs hati saya, "ribuan kilo, jarak yang kau tempuh lewati rintangan untuk aku anakmu. ibuku sayang, masih terus berjalan, walau tapak kaki penuh darah penuh nanah." tak ayal ibu saya memang benar-benar berjalan untuk mencari nafkah untuk kami. 5 km ibu harus berjalan menuju tempat kerjanya. betapa berdosanya saya jika suatu saat nanti saya tak bisa membuatnya tersenyum bahagia dan mengganti semua air mata dan keringatnya dengan rasa nyaman. Lantas, apa yang sudah kita berikan untuk segala kesetiaannya sebagai sahabat terbaik kita?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H