Mohon tunggu...
Siti Mardiyah
Siti Mardiyah Mohon Tunggu... -

Saya adalah seorang mahasiswi jurusan multimedia broadcasting PENS-ITS yang sangat menggemari dunia jurnalistik dan ingin teus belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kekuatan

16 Mei 2013   18:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:28 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13687043681708802607

"Teman Adalah Kekuatan", agaknya memang pantas untuk disandangkan pada sahabat-sahabat yang setia menemani kita. Ada kalanya manisnya persahabatan ternodai dengan sebuah kesalahan-kesalahan.tak masalah, karena manusia tempat salah dan lupa. Beberapa survei menunjukkan, terdapat 2 tipe orang jika kamu datang pada mereka untuk mengeluhkan masalahmu. tipe 1, yang menduduki posisi terbanyak yakni 80% tidak akan peduli dengan masalahmu dan 20%  lainnya akan senang saat kau sedang kesusahan. Sudah bisa menentukan dimana letak sahabat kita. tak semua yang kita anggap sahabat memang benar-benar sahabat kita. itulah alasan mengapa kita harus selektif mencari sahabat yang benar-benar sahabat. Ada satu sahabat yang harusnya kita jadikan sahabat nomer 1 dalam hidup.  tak lain adalah ibu, ketika orang-orang disekitar kita tak lagi mau mendengar keluhan kita, ibu masih tetap setia dan percaya pada kita. ada yang bilang, namya juga ibu sendiri, tapi pernahkan kita mencoba mendalami perkataan tersebut? betapa mustahilnya ibu menyebarkan keburukan kita. One person yang setia dan mendukung kita. Pasti diantara kita, pernah dihianati, disakiti, atau apalah yang membuat kita sedikit membencinya. Apakah pernah, ibu melakukan hal yang sama? marahpun itu tanda sayang pada anaknya. sudah banyak lagu-lagu untuk ibu, batapa besarnya jasanya, betapa besar kasih sayangnya untuk kita. mengapa harus susah mencari teman sejati? toh ibu kita sendiri bisa jadi yang terbaik. Yang mesti kita ingat adalah untuk terus mawas diri. karena dunia ini kejam jika kita tak tahu cara mainnya. banyak yang mengaku sahabat, tapi diakhirnya hanya meninggalkan luka. layaknya lagu iwan fals yag membuat saya selau ingat dengan ibu saya, bait yang indah tapi mengirs hati saya, "ribuan kilo, jarak yang kau tempuh lewati rintangan untuk aku anakmu. ibuku sayang, masih terus berjalan, walau tapak kaki penuh darah penuh nanah." tak ayal ibu saya memang benar-benar berjalan untuk mencari nafkah untuk kami. 5 km ibu harus berjalan menuju tempat kerjanya. betapa berdosanya saya jika suatu saat nanti saya tak bisa membuatnya tersenyum bahagia dan mengganti semua air mata dan keringatnya dengan rasa nyaman. Lantas, apa yang sudah kita berikan untuk segala kesetiaannya sebagai sahabat terbaik kita?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun