National Association for The Education of Young Children (NAEYC) menyatakan bahwa anak usia dini adalah anak yang berada dalam rentang usia 0-8 tahun. Di Indonesia, menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal Ayat 14, anak usia dini memiliki rentang usia 0-6 tahun yang tergambar dalam pernyataan Ayat 14, yaitu: pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Selanjutnya Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang di berikan kepada anak usia dari 0- tahun. Usia ini merupakan masa emas (Golden Age) yang diberikan sebelum anak memasuki pendidikan SD dalam menumbuh kembangkan dasar berpikir, bertingkah laku. Pada masa ini juga merupakan masa yang mudah dalam menerima stimulus dari orang dewasa.
Pendidikan anak usia dini memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak karena pada masa ini hampir seluruh potensi anak akan tumbuh dan berkembang. Dalam perkembangan anak usia ini ada beberapa aspek perkembangan anak usia dini yang harus di kembangkan diantaranya aspek perkembangan nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, seni. Keenam aspek ini sangat berhubungan antara satu sama lain, Jadi jika terdapat hambatan diantara salah satu aspek perkembangan tersebut maka akan berampak kepada aspek perkembangan lainnya, salah satunya adalah aspek bahasa.
Bahasa merupakan salah satu aspek perkembangan yang sangat penting untuk anak usia dini karena bahasa merupakan suatu ungkapan pikiran sesorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dengan perkembangan bahasa yang baik maka anak akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain. Dalam perkembangan bahasa ada 4 keterampilan  yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Dari penelitian yang telah dilakukan terdapat masalah berbicara. Di sini anak mengalami sulit berbicara atau terjadinya keterlambatan berbicara yang terjadi pada anak usia 4 tahun.
Masalah keterlambatan berbicara pada anak merupakan masalah yang sangat serius yang harus segera di tangani. jika tidak cepat ditangani nantinya akan menghambat perkembangan anak. salah satunya adalah anak akan sulit berkomunikasi dengan orang lain. Menurut yulianda (2019) keterlambatan berbicara pada anak usia dini ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal-nya meliputi: genetika, kecacatan fisik, malfungsineulogis, prematur, jenis kelamin. Sedangkan faktor eksternal-nya meliputi: urutan anak, kecacatan fisik, pendidikan orang tua, status ekonomi, fungsi keluarga, bilingual.
Berikut adalah beberapa faktor yang menghambat keterampilan berbicara pada anak usia 4 tahun sebagai berikut:
Faktor Stimulasi
Pada anak yang berusia 4 tahun ini terdapat hambatan karena kurangnya stimulus dari orang tua dan keluarga. Dikarenakan orang tuanya sibuk bekerja maka anak kurang berinteraksi dengan orang tua dan keluarga nya itu menjadi faktor penghambat keterampilan berbicara pada anak.
Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan peran penting dalam tahap perkembangan berbicara anak usia dini. Karena lingkungan merupakan dimana tempat anak tumbuh, seperti keluarga, rumah, dan tetangga itu mempengaruhi perkembangan anak. terutama dalam lingkungan keluarga, lingkungan keluarga yang harmonis itu akan sangat membantu dalam perkembangan anak.
Faktor gadget
Gadget merupakan teknologi yang canggih dan juga sudah menguasai masyarakat mulai dari tingkat anak usia dini pun sudah mengenal teknologi seperti smartphone dan sosial media. Teknologi ini memiliki dampak negatif dan juga positif dalam perkembangan anak usia dini. Dampak positifnya itu ketika smartphone tersebut digunakan dengan baik dan tidak selalu diberikan kepada anak, dan dampak negatifnya itu bisa karena kecanduan game, menonton video di youtube itu bisa menjadi dampak negatif terhadap perkembangan anak. Pada penelitian ini terdapat faktor gadget yang menyebabkan keterlambatan bicara pada.