Mohon tunggu...
Siti Mardhathila
Siti Mardhathila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta, Penerima Beasiswa 1000 Da'i Bamuis BNI #FAIUMJ #KPIUMJ

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dunia Anak Rantau

4 Juni 2024   09:04 Diperbarui: 4 Juni 2024   09:10 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Menjadi anak rantau yang harus bekerja sambil kuliah adalah sebuah perjuangan yang penuh tantangan dan pengorbanan. Kondisi ini tidak hanya menuntut kemampuan dalam mengatur waktu dan energi, tetapi juga memerlukan semangat yang kuat untuk terus bertahan dan meraih mimpi. Banyak anak rantau yang harus membagi waktu antara belajar di kampus dan bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Semangat mereka dalam mencari nafkah sering kali menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Tantangan yang Dihadapi Anak Rantau

Menjalani kehidupan sebagai anak rantau tidaklah mudah. Mereka harus beradaptasi dengan lingkungan baru, jauh dari keluarga dan teman-teman lama. Selain itu, kebutuhan finansial sering kali menjadi tekanan tersendiri. Biaya kuliah yang tinggi, biaya hidup di kota besar, dan kebutuhan sehari-hari memaksa mereka untuk bekerja paruh waktu. Pekerjaan yang tersedia untuk mahasiswa biasanya tidak memberikan penghasilan yang besar, namun sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makan, tempat tinggal, dan transportasi.

Pentingnya Semangat dalam Mencari Nafkah

Semangat dalam mencari nafkah menjadi modal utama bagi anak rantau. Dengan semangat yang tinggi, mereka mampu menghadapi berbagai kesulitan dengan lebih optimis dan tangguh. Semangat ini muncul dari berbagai sumber, seperti impian untuk meraih gelar sarjana, keinginan untuk membanggakan orang tua, atau motivasi untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Semangat ini juga membantu anak rantau dalam mengatur waktu dengan efektif. Mereka harus pintar-pintar membagi waktu antara kuliah, bekerja, dan beristirahat. Manajemen waktu yang baik adalah kunci untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, sehingga mereka dapat tetap fokus pada tujuan utama yaitu menyelesaikan pendidikan.

Manfaat dari Pengalaman Kerja

Bekerja sambil kuliah memberikan banyak manfaat, meskipun penuh tantangan. Pengalaman kerja yang diperoleh selama masa kuliah bisa menjadi modal berharga saat memasuki dunia kerja setelah lulus. Anak rantau yang bekerja sambil kuliah biasanya memiliki kemampuan manajemen waktu, ketekunan, dan etos kerja yang tinggi. Mereka juga sering kali lebih mandiri dan tangguh dalam menghadapi berbagai situasi.

Selain itu, pengalaman kerja dapat membuka jaringan yang lebih luas. Relasi dengan rekan kerja, atasan, dan pelanggan bisa menjadi jaringan profesional yang berguna di masa depan. Tidak jarang, mahasiswa yang bekerja sambil kuliah mendapatkan tawaran pekerjaan tetap setelah lulus dari perusahaan tempat mereka bekerja paruh waktu.

Dukungan dan Motivasi

Dukungan dari keluarga dan teman sangat penting untuk menjaga semangat anak rantau. Meskipun jauh, komunikasi yang baik dengan keluarga bisa menjadi sumber motivasi yang kuat. Teman-teman di perantauan juga bisa menjadi tempat berbagi cerita, curhat, dan saling menyemangati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun