Mohon tunggu...
Siti JoharManikam
Siti JoharManikam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Faktor Penunjang Kegiatan Bimbingan Konseling di Sekolah

15 Juni 2024   22:09 Diperbarui: 15 Juni 2024   23:04 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selama sekolah, kita akrab mendengar istilah BK atau Bimbingan Konseling. Kita selalu mengaitkan BK dengan guru BK, guru yang menjadi pembimbing bagi siswa yang melanggar tata tertib sekolah.

Tapi, apa sih tuga sebenarnyaBimbingan Konseling itu? Dalam artikel ini, akan di bahas faktor pendukung pelayanan BK di sekolah.

A. Faktor Eksternal

Faktor ini meliputi aspek-aspek sosial dan nonsosial. Faktor sosial adalah faktor manusia, baik yang hadir secara langsung (bertatap muka atau berkomunikasi langsung), maupun kehadirannya secara tidak langsung, seperti media yang sesuai dengan tuntutan teknologi pendidikan atau teknologi, maka media pendidikan ini merupakan sarana belajar mengajar yang sangat penting. Media pendidikan baik yang berupa hardware maupun softwarenya sudah mendapat perhatian. Hal ini tampak dengan seringnya guru menggunakan sarana Over Head Projector (OHP) pada waktu mengajar, beberapa guru sudah menggunakan Video Cassete Recorder misalnya Bidang Studi Bahasa Inggris, serta program pengajaran dibantu komputer yang telah disiapkan untuk mata pelajaran Matematikan, Fisika, dan Kimia.

Adapun yang dimaksud faktor nonsosial adalah: keadaan suhu udara (panas, dingin), waktu (pagi, siang, malam), suasana lingkungan (sepi, bising atau ramai), keadaan tempat (kualitas gedung, luas ruangan, kebersihan, ventilasi, dan kelengkapan mebeler), kelengkapan alat-alat atau fasilitas belajar misalnya perpustakaan sekolah sebagai sarana sumber belajar untuk siswa dan guru cukup memadai dengan ruangan yang cukup representatif dan menggunakan sistem terbuka merupakan suatu penunjang belajar mengajar yang sangat penting. Perpustakaan sekolah ini dapat dianggap cukup memadai karena mempunyai koleksi buku yang cukup lengkap baik buku teks, buku fiksi dan non-fiksi beberapa majalah dan surat kabar regional maupun nasional.

Layanan bantuan yang seyogianya diberikan kepada para siswa adalah bimbingan belajar. Bimbingan belajar ini meliputi beberapa kegiatan layanan, baik yang bersifat preventif maupun kuratif. Layanan yang bersifat preventif di antaranya dengan pemberian layanan informasi sebagai berikut:

1. Sikap dan kebiasaan belajar yang positif
2. Cara membaca buku yang efektif
3. Cara membuat catatan pelajaran
4. Cara mengikuti kegiatan belajar di dalam dan di luar kelas
5. Cara belajar kelompok
6. Teknik menyusun laporan

Adapun bimbingan belajar yang bersifat kuratif adalah layanan bantuan bagi para siswa yang memiliki masalah atau kesulitan belajar. Untuk membantu mereka, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi kasus, dengan cara: (1) membandingkan nilai setiap siswa dengan nilai batas lulus kelompok, dan (2) menerima laporan dari setiap guru atau wali kelas tentang aktivitas belajar setiap siswa yang diduga bermasalah dalam belajar.

2. Mengidentifikasi letaknya masalah, dengan cara: (1) melihat kawasan tujuan belajar mana yang belum tercapai, dan (2) melihat ruang lingkup atau bahan ajar mana yang belum dikuasai.

3. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kesulitan belajar (diagnosis). Faktor-faktor penyebab ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua faktor, yaitu: internal (yang berasal atau bersumber dari diri siswa itu sendiri). Dan eksternal (yang bersumber dari luar atau lingkungan).

4. Prognosis, mengambil kesimpulan dan keputusan serta meramalkan kemungkinan penyembuhannya.

5. Treatment, pemberian layanan bantuan sesuai dengan prognosis yang telah dilakukan.


B. Faktor Internal 

Ada beberapa faktor yang hendaknya dipenuhi agar belajar dapat berhasil, yakni meliputi fisik dan psikis. Faktor fisik, di antaranya: nutrisi (gizi makanan), kesehatan dan keberfungsian fisik (terutama pancaindra). Kekurangan nutrisi dapat mengakibatkan kelesuan, lekas mengantuk, lekas lelah, dan kurang bisa konsentrasi. Penyakit juga dapat memengaruhi keberhasilan belajar, apabila penyakit itu bersifat kronis atau terus menerus dan mengganggu kenyamanan. Pancaindra pun sangat berpengaruh terhadap belajar, karena merupakan pintu gerbang masuknya informasi dari luar. Oleh karena itu, pemeliharaan yang intensif sangat penting bagi individu. Adapun faktor psikis di antaranya adalah kecerdasan, motivasi, minat, sikap dan kebiasaan belajar, dan suasana emosi. Apabila kedua faktor tersebut tidak terpenuhi atau mengalami gangguan, maka kemungkinan besar individu akan mengalami kesulitan belajar.

Menurut W.H. Burton (Yusuf, 2008) faktor internal yang mengakibatkan kesulitan belajar adalah sebagai berikut:

1. Ketidakseimbangan mental atau gangguan fungsi mental: (1) kurangnya kemampuan mental yang bersifat potensial (kecerdasan); (2) kurangnya kemampuan mental, seperti kurang perhatian, adanya kelainan, lemah dalam berusaha, menunjukkan kegiatan yang berlawanan, kurangnya energi untuk bekerja atau belajar karena kekurangan makanan yang bergizi, kurangnya penguasaan terhadap kebiasaan belajar dan hal-hal fundamental; dan (3) kesiapan diri yang kurang matang.

2. Gangguan fisik: (1) kurang berfungsinya organ-organ perasaan, alat-alat bicara; dan (2) gangguan kesehatan (sakit- sakitan).

3. Gangguan emosi: (1) merasa tidak aman; (2) kurang bisa menyesuaikan diri, baik dengan orang, situasi, maupun kebutuhan; (3) adanya perasaan yang kompleks (tidak karuan), perasaan takut yang berlebihan (fobia), perasaan ingin melarikan diri atau menghindar dari masalah yang dialami; dan (4) ketidakmatangan emosi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun