Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa karena dapat menentukan tinggi rendahnya mutu sumber daya manusianya dan menentukan majunya ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap manusia. Oleh karena itu, pendidikan diharapkan dapat membentuk sumber daya manusia yang berkualitas serta mampu bersaing di era kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Hal yang akan selalu dikembangkan dalam bidang pendidikan yaitu pembaharuan sistem/kurikulum, metode pembelajaran dan media pembelajaran. Salah satu hal yang menarik untuk dikembangkan dalam bidang pendidikan yaitu media pembelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan belajar yang di dalamnya melibatkan guru dan siswa danuntuk mencapai suatu tujuan. Proses pembelajaran menjadikan guru sebagai fasilitator untuk siswanya, sehingga dibutuhkan kreativitas dalam mengajar agar pembelajaran yang dilakukan tidak monoton.Â
Proses pembelajaran yang monoton menyebabkan siswa merasa bosan danmotivasi belajarnya rendah. Namun, yang terjadi pembelajaran yang dilakukan masih monoton. Hal ini terlihat dari hasil survei pra penelitian yang telahdilakukan di bulan Mei 2019 pada siswa kelas X program studi IPA di SMA Plus Nusantara bahwa pembelajaran yang dilakukan di sekolah pada pelajaran matematika guru hanya menjelaskan di papan tulis dengan hanya menggunakan buku paket dan tidak menggunakan media, hal tersebut juga bersesuaian dengan hasil wawancara bersama guru matematika di sekolah tersebut.
Mengatasi hal tersebut, guru perlu meningkatkan kualitas pembelajaran, salah satunya adalah dengan mengembangkan media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan dapat mempermudahsiswa dalam menerima pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas.
Media pembelajaran merupakan salah satu alat penting agar proses pembelajaran lebih menarik dan tidak monoton. Media juga dapat meningkatkan minat siswa dalam proses pembelajaran.Â
Sebagaimana yang katakan Kemp and Dayton dalam Drs. Rudi Susilana, M.Si dan Cepi Riyana, M.Pd bahwa kontribusi media pembelajaran diantaranya adalah pembelajaran dapat lebih menarik, pembelajaran menjadi lebih interaktif, proses pembelajaran dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun dan sikap positif dari siswa terhadap materi sehingga meningatkan proses pembelajaran (Rudi Susilana dan Cepi Riyana: 2009)
Seiring berjalannya waktu, pada era sekarang ini yang lebih dikenal dengan abad 21, kemajuan pengetahuan dan teknologi begitu pesat dan hal tersebut menjadi kebutuhan manusia yang dianggap penting, begitu juga pada dunia pendidikan. BSNP menyatakan dalam Daryanto dan Syaiful Karim bahwa pendidikan Nasional abad 21 bertujuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu masyarakat yang sejahtera dan bahagia, dengan kedudukan yang terhormat dansetara dengan negara lain dalam dunia global, melalui pembentukan masyarakat dengan sumber daya manusia yang berkualitas didalamnya (Daryanto dan Syaiful Karim: 2017).
 Tujuan Pendidikan Nasional abad 21 ini dapat diwujudkan dengan pemanfaatan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi yang dapat terlihat perannya dalam mendukung proses pembelajaran salah satunya adalah e-learning. E-learning dapat diartikan sebagai pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dan internet. E-learning memiliki keunggulan dalam aktivitas pembelajaran yaitu dapat dilakukan kapan dan dimana saja.Â
Setelah adanya e-learning ini dan semakin berkembangnya pembelajaran yang dipengaruhi dengan kemajuan teknologi, muncullah m-learning (mobile learning). Mobile learning merupakan generasi terbaru dari teknologi e-learning berbasis mobile. Mobil elearning juga didefinisikan sebagai media pembelajaran yang terhubung keperangkat selular(smart phone).Â
Konsep pembelajaran m-learning ini memberikan manfaat bahwa ketersediaan materi ajar dapat diakses kapanpun dan dengan tampilan materi yg menarik karena m-learning dapat diakses melalui produk komputer untuk jenis yang lebih kecil, ringan dan mudah dibawa seperti telpon seluler (smartphone) atau tablet.Â
Pada abad 21 ini dengan kemajuan teknologi hampir seluruh siswa memiliki perangkat tersebut sehingga mendukung untuk pembelajaran m-learning. Namun, pada kenyataan yang terjadi dalam penggunaan smartphone ini siswa masih sangat sedikit untuk digunakan sebagai media pembelajaran.