Mohon tunggu...
Siti Latifah
Siti Latifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

don't fight the feeling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dosa Digital

9 Juni 2024   10:00 Diperbarui: 9 Juni 2024   10:17 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Internet sudah menjadi kebutuhan primer bagi orang-orang saat ini. Tidak hanya sandang pangan dan papan, tapi ada internet dan gadjet yang menjadi kebutuhan pokok saat ini. Fakta ini bisa dilihat dan sangat terlihat jelas ketika kuota habis atau internet down sudah orang-orang sudah mulai bingung dan gaduh seperti hilang separuh nafas. Lupa bawa hp sudah seperti kehilangan pasangan, bingung mau berbuat apa dan bagaimana.

Semua itu karena sekarang kita sudah di mudahkan dengan adanya internet. Semua serba mudah, cepat dan efisien. Berpergian lupa tidak membawa dompet sudah tidak menjadi masalah dengan adanya hp dan internet. Bisa bayar dengan online. Ingin berkabar izin tidak masuk kerja bisa lewat internet. Tidak dapat bersilaturahmi langsung bisa dengan vidio calling. Semua dimudahkan.

Semua orang nyaman dengan kemudahan-kemudahan itu hingga melupakan hakikat hubungan manusia dengan manusia hubungan manusia dengan Tuhannya. Dimana membuat orang-orang semakin terlena dengan kenyamanan dunia digital. Contoh kecil udangan pernikahan menggunakan link dimana pihak yang di undangan bisa mengirim hadiah atau uang amplop lewat transfer. Nah ini menghilangkan nilai silaturahmi menghilangkan tujuan awal mengundangkan orang untuk menjadi saksi pernikahan atau tasyakuran.

Sejatinya hadirnya zaman yang serba digital dan internet ini bagus tapi juga berbahaya. Kita harus pintar-pintar memilahnya atau menggunakannya. Jangan sampai internet ini malah menjadikan peluang dosa yang modern. Dan yang paling berpeluang menjadi sumber dosa baru ialah mudahnya mengakses berita dan informasi. 

Mudahnya berbincang lewat chatting atau WhatsApp. Yang mana membuat orang untuk gibbah semakin mudah. Bahakan bisa dan sangat bisa menggunjing temannnya yang sedang disampingnya lewat status. Membicarakan keburukan temannya lewat chat WhatsApp ini yang perlu di waspadai. Bisa saja dalam satu lingkungan dalam satu majlis duduk bersama ternyata dalam chat saling menggunjing satu sama lain. Mari kembali kita kembali berhati hati dengan hal ini. Dalam Al Qur'an Allah berfirman

Dalam QS: Al-Hujurat ayat 12 disebutkan: “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain”.

Jangan sampai kecanggihan teknologi menjadi sumber dosa digital untuk kita.

Dimana kita lebih mudah berkomentar lebih mudah untuk menghujat bahkan hanya lihat di sosial media tanpa kita kenal orangnya, dan ternyata menjatuhkan orang itu. Lalu bagaimana kita akan meminta maaf? Bagaimana bisa kita menebus dosa kita? Padahal dalam hadist di riwayatkan

رُوِيَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أَتَاهُ أَخُوْهُ مُتَنَصِّلاً فَلْيَقْبَل ذَلِكَ مِنْهُ مُحِقّاً كَانَ أَوْ مُبْطِلاً، فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ لَمْ يَرِدْ عَلَيَّ الْحَوْضَ

Artinya: “Abu Hurairah berkata, telah bersabda Rasulullah SAW: ‘Barang siapa pernah melakukan kezaliman terhadap saudaranya, baik menyangkut kehormatannya atau sesuatu yang lain, maka hendaklah ia minta dihalalkan darinya hari ini, sebelum dinar dan dirham tidak berguna lagi (hari kiamat).

(Kelak) jika dia memiliki amal saleh, akan diambil darinya seukuran kezalimannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun