Pemikiran Fazlur Rahman menawarkan pendekatan hermeneutika kontekstual yang relevan untuk menjembatani tradisionalisme dan modernisme dalam memahami Islam. Pendekatannya melalui "gerakan ganda" memahami konteks historis Al-Qur'an dan menerapkan nilai-nilai universalnya pada realitas modern dapat menjadi solusi bagi tantangan umat Islam di era global.
Namun, implementasi pendekatan ini menghadapi tantangan besar, seperti resistensi terhadap perubahan, kesenjangan pendidikan agama, dan politisasi agama yang sering memperkuat pandangan tekstual yang kaku. Di sisi lain, peluang juga terbuka lebar, terutama melalui generasi muda yang lebih terbuka terhadap pemikiran kritis dan teknologi digital yang mempermudah akses terhadap karya Rahman.
Dengan menghidupkan kembali pemikiran Fazlur Rahman, umat Islam dapat menjadikan nilai-nilai fundamental seperti keadilan, kesetaraan, dan kasih sayang sebagai landasan untuk menjawab tantangan modernitas, menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, dan membangun hubungan yang harmonis antara iman dan realitas global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H