Mohon tunggu...
Siti LailatulMaghfiroh
Siti LailatulMaghfiroh Mohon Tunggu... Guru - Halo hai!

Sedang belajar mencintai menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bahaya Jadi Cewe Ke-polosan!

15 Juni 2021   17:44 Diperbarui: 15 Juni 2021   18:05 2135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pinterest/ We Heart It

 Pandangan sebagian orang, menjadi cewek lugu, kalem, polos bisa memberikan kesan adem dihati. Namun, siapa sangka kepolosan yang dimiliki cewek bisa menjadi malapetaka baginya. Terutama dalam kasus pelecehan seksual. Anggapan cewek lugu, polos itu lemah layaknya kelinci putih yang siap dimangsa serigala hutan masih tertanam dalam pemikiran sebagian orang pelaku pelecehan seksual. 

Sebut saja Erika (nama samaran). Erika, dulunya gadis yang terkenal dengan keluguan dan kepolosannya. Banyak orang kepincut dengan karakternya yang kata orang menenangkan hati. Buruknya ada satu cowok yang kepincut dengannya sedang bersiap untuk memangsa. Dino (nama samaran), pemuda semester akhir di kampus ternama yang jatuh cinta pada pandangan pertama saat Erika mengikuti kegiatan di kampusnya. 

Selang beberapa waktu berkenalan, akhirnya mereka berdua menjalin cinta. Dengan garis bawah kesalahan Erika, yang menerima cintanya karna kasihan. Sungkan, sebab Dino yang awal-awal pdkt memperlakukannya dengan baik. 

Dari awal menjalin hubungan dengan Dino, tertanam dalam hati Erika rasa takut dan was-was. Seakan hatinya mengatakan bahwa aku dalam bahaya. Sampai suatu ketika di rumah makan, posisi rumah makan yang masih sepi karena Dino yang memaksa Erika membelikannya makan. Akhirnya Dino sendiri yang makan dan Erika hanya minum air putih didepannya. Mereka berdua duduk di lantai dua yang sepi melompong. 

Awalnya Dino dan Erika duduk berhadap-hadapan, hingga akhirnya Dino pindah poisisi duduk disebelah Erika, dia tiba-tiba memegang erat kedua tangan Erika dan siap menyosorkan bibirnya ke bibir Erika. Erika berteriak histeris meninggalkan Dino, berlari menuruni tangga dengan menangis sesenggukan hingga Erika terpeleset di tangga yang licin. Dino yang mengetahui kejadian itu berjalan dengan santai melirik Erika dan meninggalkan Erika begitu saja. Tak hanya itu, sebelumnya Dino sering meminta Erika mengirim foto telapak kakinya dan tanpa berpikir panjang Erika menuruti permintaan Dino. 

Beberapa hari setelah kejadian di rumah makan, Erika benar-benar takut keluar kontrakan. Dia takut bertemu laki-laki, dia takut akan dikatai perempuan murahan atau bahkan perempuan gampangan oleh teman-teman kampusnya. Pikiran-pikiran negatif menghantuinya hingga Erika tak mau makan berhari-hari. 

Sampai akhirnya, aku teman dekatnya berusaha bagaimanapun caranya menenangkan teman yang otw hancur sehancur-hancurnya ini. Ku ajak Erika untuk menyibukkan diri dan berusaha bangkit meskipun aku tau, aku bukan psikiater. Tapi hati yang tak tega melihatnya terpuruk hingga terhitung tiga mingguan. 

Satu minggu setengah berjalan dengan lancar, sampai kondisi Erika yang stabil hancur lagi saat Dino tiba-tiba menghubungi Erika setelah Erika memblokir semua akun sosial medianya. Dalam pesan sosial media, Dino mengatakan bahwa menyesali perbuatannya, tak akan mengulangi lagi dan akan mecintai Erika dengan sepenuh hati. 

Ucapan yang sekaan hanya keluar dari mulut tanpa berpikir saat mengatakan. Erika down lagi hingga tiga minggu. Membangkitkan semangat Erika yang sudah hancur berkeping-keping memanglah susah, terutama saat Erika mulai takut lagi keluar rumah bahkan bertemu dengan laki-laki. Namun usaha dari temannya yang tak ingin melihat Erika terus-terusan kalah dengan keadaan membuahkan hasil. 

Kuyakinkan Erika bahwa bukan berarti menjadi perempuan yang telah dicicipi secara paksa oleh seorang laki-laki merupakan sebuah tindakan yang bejat bagi perempuan. Malah harusnya itu menjadi keuntungan bagi perempuan, keuntungan dalam hal bisa menilai dan membedakan dengan jelas mana laki-laki yang benar-benar baik dan pura-pura baik. 

Dari kisah Erika, jelas sekali menjadi cewek yang terlalu polos bukanlah hal yang baik. Sebab, Erika yang tak memiliki tameng untuk menjaga diri sendiri. Seperti saat Erika terlalu polos menerima cinta Doni karna kasihan. Andai jika sebelumnya Erika dengan tegas menolak Doni secara baik-baik, bisa jadi kejadian seperti ini tak akan terjadi. Nasi telah menjadi bubur, berandai-andai juga akan membuang tenaga dengan sia-sia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun