"Kalo ada apa-apa bilang aja, insyallah saya usahakan bantu dengan semaksimal mungkin. Ya uda, saya ke kantor dulu"
Elvina hanya manggut-manggut.Â
Yuhuuu, sedikit ada kemajuan meskipun hanya ya ngobrol biasa dan sebentar. Ava turut senang mendengar cerita Elvina.Â
****
Srekk...Â
Diam-diam Ava mengobek salah satu gambar karitur milik Elvina dan memberikannya pada Pak Zaki. Pak Zaki-pun merasa senang ketika mendapatkan gambaran itu. Ternyata gambar Elvina seperti gambar komikus handal. Pak Zaki bertekad ingin membantu mengembangkan bakat yang dimiliki Elvina.Â
Alhasil, setiap dua minggu sekali. Elvina menampilkan cerita komiknya di papan depan kantor. Komik berepisod dengan genre perbucinan menjadi favorit semua anak sekolah.Â
Kedekatan Pak Zaki dengan Elvina mulai terjalin, meskipun bisa dibilang dekat hanya sebatas guru dan murid saja. Sikap Pak Zaki, juga tetap terlihat biasa saja. Tak seperti sedang mengistimewakan seseorang.Â
****
Hari kelulusan, menjadi sebuah perpisahan yang berat bagi Elvina dan Ava. Apalagi mereka selama di SMK, kemana-mana selalu berdua. Ketika salah satu anak dalam kondisi sedih, satunya akan mencoba menghibur.Â
Ketika Elvina gak ada duit, Ava membagi duitnya. Begitupun sebaliknya. Satu sekolah sudah mengetahui jika mereka berdua adalah dua orang sahabat yang lengket kaya perangko.Â