Hal tersebut menjadi kebahagiaan tersendiri bagiku. Segera aku memberikan kabar bahagia ini pada waldosku. Karena berkat beliau, aku jadi rajin menulis. Meskipun tulisanku masih banyak yang harus hal diperbaiki. Namun, sedikit demi sedikit aku merasakan mulai ada perkembangannya. Dan alhamdulillah, beliau ikut bahagia juga mendengar kabar yang baru saja kusampaikan.Â
Ternyata seperti ini rasanya ketika tulisan kita diterima dan disukai semua orang. Ada rasa tersendiri yang tak bisa digambarkan. Dan ternyata menyenangkan juga bisa dekat denganmu, Kompasiana.
Sebelumnya aku yang merasa pasti ribet jika harus menulis, ribetnya saat kita harus mencari ide-ide yang menarik. Setelah aku rasakan, kapanpun dan dimanapun aku bisa menemukan ide-ide itu. Tak lupa cara terbaik setelah menemukan idenya, segera kucatat dalam buku notes kecilku. Agar suatu waktu jika ingin menulis, bisa ku tuangkan ide tersebut.Â
Teringat quotes yang diungkapkan oleh Pak Pramoedya Ananta Toer,Â
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah"
Maksud dari ungkapan Pak Pramoedya, menulis berguna untuk membuat kita tetap hidup dalam hidup orang lain, walaupun sebenarnya kita telah tiada. Dengan kita menulis, akan membuat semua orang selalu mengenang kita. Dan menulis juga bisa menjadi sebuah sarana keberania kita untuk mengungkapkan setipa pendapat dan pemikiran kita.Â
Terimakasih duhai kamu, Kompasiana. Yang mau menerimaku apa adanya, hihi. Meskipun aku banyak kurangnya. Meskipun aku sering berkeluh kesah denganmu dosetiap tulisanku. Tapi dengan ini, aku menjadi semakin percaya diri dengan kemampuanku dan lebih menghargai diri sendiri. Semoga kesetiaanku tak pernah tergantikan, hihi
Semoga tulisan ini bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H