Mohon tunggu...
Siti LailatulMaghfiroh
Siti LailatulMaghfiroh Mohon Tunggu... Guru - Halo hai!

Sedang belajar mencintai menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kreativitas Anak Juga Butuh Kepastian

19 Oktober 2020   23:20 Diperbarui: 19 Oktober 2020   23:38 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sederhananya kreativitas sering diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Dan wujud dari kreativitas adalah tindakan setiap individu. Yang mana kreativitas akan menjadi sebuah seni ketika individu melakukan kegiatan. 

Seperti yang aku ungkapkan diawal, seorang anak usia dini tak tiba-tiba muncul kreativitas dalam dirinya. Pasti ada proses tersendiri dalam memunculkan kreativitas tersebut.

Pada dasarnya proses kreatif dalam diri seseorang bersifat subyektif, misterius dan personal. Dan meskipun proses kreatif memiliki tahapan tertentu, akan tetapi kita tidak bisa memprediksi tahapan yang sedang dilewati seseorang tersebut dalam proses kreatif. 

Graham Wallas dalam bukunya The Art Of Thoughts (1926) mengemukakan ada 4 tahapan proses kreatif, yaitu

Tahap Persiapan, tahapan ketika anak mulai mengumpulkan informasi dan berusaha mencoba untuk memecahkan masalah yang ia hadapi. Bisa dikatakan tahapan ini, tahapan dimana anak mulai belajar masalah yang ia hadapi. Melakukan observasi terhadap sesuatu. 

Tahapan Inkubasi, tahapan ini proses pemecahan masalah mulai berlangsung dengan cara anak mengerami masalah yang ada dalam alam sadar. Maksudnya anak mulai memikirkan ide apa atau inspirasi apa yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah yang ia hadapi. Tahap inkubasi bisa berlangsung cukup lama, beberapa jam, hari bahkan tahun. 

Tahapan Iluminasi, tahapan ketika anak mulai mengungkapkan ide atau mengekspresikan ide yang ia temukan. Kohler menggambarkan tahapan ini ketika anak mengungkapkan kata "Oh, iyaa!" atau "Ahaa!". Ide anak anak muncul ketika ia menemukan inspirasi atau gagasan baru serta proses psikologis yang mengawali sekaligus mengikuti munculnya inspirasi tersebut.

Tahapan Verifikasi, tahapan dimana gagasan yang muncul tadi dievaluasi dan dihadapkan pada realitas. Pada tahapan ini kemampuan berpikir anak memegang peranan yang sangat penting. Dengan kemampuan dan keterampilan berpikir itu akan diketahui kemampuan anak dalam mengelola dan menghubungkan antara gagasan atau ide yang terpisah untuk selanjutnya ide atau gagasan itu dikembangkan menjadi sesuatu yang menarik. 

Jika balik pada ceritaku masa kecil, bisa jadi aku dan adikku sebelumnya melalui proses kreatif ini. Tapi balik lagi, kita tidak bisa memprediksi proses kreatif apa yang sedang dilalui oleh setiap anak. Karena pada dasarnya proses kreatif bersifat misterius dan personal. 

Merujuk dari penelitian yang dilakukan Parloff & Datta (1965) pada 537 peserta didik, menemukan bahwa ada perbedaan kelompok siswa yang tinggi, sedang dan rendah kreativitasnya. Para peserta didik yang tinggi kreativitasnya cenderung lebih ambisius, mandiri, otonom, efisien dalam berpikir dan prespektif.

Sebaliknya kelompok siswa yang rendah kurang memiliki kesadaran diri akan arti hidup sehat dan sejahtera, kurang dapat mengendalikan diri, lebih impulsif, kurang peduli akan kesan orang lain pada dirinya, dan kurang efisien dalam berpikir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun