Mohon tunggu...
Siti LailatulMaghfiroh
Siti LailatulMaghfiroh Mohon Tunggu... Guru - Halo hai!

Sedang belajar mencintai menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kamu Cerdas dengan Caramu

1 Oktober 2020   14:20 Diperbarui: 1 Oktober 2020   15:01 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Kamu pandai, cerdas dengan caramu la" -Puja Nor Fajariyah-

Seketika mbrebes mili, saat temanku menasehati seperti itu. Kalimat yang mengingatkanku untuk selalu bersyukur dengan apa yang aku miliki. Awalnya aku selalu merasa minder dan sering membanding-bandingkan diriku dengan teman-temanku. Terutama ketika dijam perkuliahan berlangsung. Saat dosen selesai menyampaikan materinya, pasti beliau-beliau akan memberikan kesempatan untuk bertanya pada mahasiswa. Dan selalu saja aku hanya menjadi pendengar saja, tanpa mampu bertanya. 

Otakku selalu kupaksa bekerja cepat seperti teman-temanku, tapi selalu saja tak bisa. Serasa menjadi mahasiswa pasif karna tak berani berpendapat ataupun bertanya. Padahal sudah kuyakinkan pada diri sendiri untuk berani berpendapat ataupun bertanya ketika jam perkuliahan berlangsung, mumpung perkuliahan kali ini hanya melalui dunia virtual tidak bertatap muka secara langsung. Tapi tetap saja tak bisa. Sedih dan nyesek sendiri dengan diriku yang seperti ini. Apalagi saat ini sudah memasuki semester 5, melihat teman-temanku yang cepat sekali paham membuatku semakin miris sendiri. Berbeda dengan diriku yang hanya cepat paham jika membahas tentang kerajinan tangan ataupun membuat sebuah karya seni. 

Teringat teori Pak Howard Gardner yang menjelaskan bahwa setiap anak memiliki delapan jenis kecerdasan yang tersusun menjadi satu dengan cara yang unik dan kombinasi yang berlainan. Teori ini menegaskan bahwa kecerdasan yang ada pada anak bukan hanya berkaitan dengan berpikir (kecerdasan logis dan matematis), tapi ada berbagai kecerdasan yang lain. Seperti contoh, bisa jadi anak memiliki kecerdasan berpikir yang biasa saja, namun ia memiliki kelebihan dalam hal kecerdasan musikal. Bisa jadi anak memiliki kecerdasan berpikir biasa saja, akan tetapi ia memiliki kecerdasan kinestetik yang membuat ia memiliki kemampuan olahraga yang lebih baik daripada kawan sebayanya. 

Dan berdasarkan teori Pak Gardner, ada jenis delapan kecerdasan yang ada pada setiap anak. 

Pertama: Kecerdasan Linguistik. merupakan kemampuan anak menggunakan kata-kata secara efektif, yang mana umumnya berkaitan dengan kemampuan berbicara anak. Selain berbicara, bisa juga berkaitan dengan kemampuan baca tulis, bercerita atau mempunyai banyak kosa kata daripada teman seusianya. Untuk mengembangkan kecerdasan ini, orangtua bisa dengan menyediakan banyak banyak buku, sering mengajak mereka bercerita, bermain tebak kata, bercerita hingga menuangkan perasaan mereka dalam sebuah tulisan. 

Kedua: Kecerdasan Logis Matematis. merupakan kterampilan anak mengolah angka atau kemahiran menggunakan logikanya. Anak dengan kecerdasan ini mempunyai kemampuan berhitung , suka bertanya dan memahami sebab-akibat. Mereka juga suka bermain strategi seperti catur. Menghadapi anak yang memiliki kecerdasan seperti mereka, orangtua harus lebih sabar dan menyiapkan jawaban yang logis karena mereka yang suka bertanya. 

Ketiga: Kecerdasan Spasial. merupakan kemampuan memvisualisasikan gambar yang ada dikepala. Anak dengan kecerdasan ini biasanya suka menggambar, bermain puzzle, lego ataupun menghayal sesuatu. Orangtua perlu memberikan kesempatan yang luas pada anak untuk mengasah kecerdasa spasialnya, memberikan alat permainan yang sesuai dan media yang sesuai pula.

Keempat: Kecerdasan Kinestetik-Jasmani. merupakan kecerdasan yang melibatkan fisik atau tubuh anak, baik itu motorik halus ataupun motorik kasar. Mereka menyukai aktivitas yang menggerakkan tubuhnya. Menghadapi anak yang memiliki kecerdasan kinestetik-jasmani, orangtua perlu memfasilitasi anak dengan kegiatan yang mampu melibatkan kemampuan fisiknya.

Kelima: Kecerdasan Musikal. merupakan kecerdasan yang melibatkan kepekaan terhadap irama, melodi musik, memainkan alat musik ataupun menyanyikan lagu. Orangtua hendaknya memberikan kesempatan anak bernyanyi bersama  ataupun belajar tentang musik.

Keenam: Kecerdasan Naturalis. merupakan kecerdasan yang melibatkan kemampuan bentuk alam sekitar. Seperti flora, fauna. Anak yang memiliki kecerdasan ini biasanya tergolong pecinta alam. Mengajak mereka menjelajah alam terbuka untuk melakukan petualang merupakan salah satu cara mengembangkan kecerdasan naturalis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun