Mohon tunggu...
Siti Khusnul Khotimah
Siti Khusnul Khotimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis buku A Good Change: sebuah penerapan filosofi Kaizen bagi yang sedang berada di titik terendah. Menulis seputar Self-Improvement, Growth Mindset, dan Tips Penunjang Karir. Yuk berkawan di IG dan TT @sitikus.nl ✨ Salam Bertumbuh 🌻🔥

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Semusim

25 November 2024   16:46 Diperbarui: 26 November 2024   17:11 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indahnya musim semi | Pexels.com/Anne-sophie Parent

Kala musim semi aku berbahagia
Pucuk-pucuk bunga mekar di taman
Angin lembut menyapa rumput basah
Oh pagi yang cerah lahirkan harapan
Bulan berganti musim semi berarak pergi
Sorot mentari di balik awan mengamati
Buah menjuntai ranumnya sebentar lagi
Kumbang berkerumun dekat bunga yang mati
Oh inikah duka lara itu?
November yang syahdu
Hujannya membawa rindu
Namun mendung mengisi hatiku
Pernikahan di tanggal tiga puluh
Debar serta cinta hanya untukmu
Telah gugur terbawa angin riuh
Badai itu; si perempuan bermata sayu

-Bekasi, 23 November 

***

Baca juga: Syukur
oleh sitikus.nl

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun