oleh: @sitikus.nl
Mencari kerja di zaman yang serba digital bukan perkara mudah. Bagi segelintir orang, kemajuan teknologi dapat memudahkan urusan sehari-hari. Namun, digitalisasi belum bisa menjawab tantangan para pencari kerja.
Bagi segelintir orang, kemajuan teknologi dapat memudahkan urusan sehari-hari. Namun, belum bisa menjawab tantangan para pencari kerja.
Terlebih, kemudahan menjangkau ribuan orang dalam sekali klik seringkali mengantarkan para jobseeker ke sarang penipu berkedok info loker. Sebagai generasi yang tumbuh di era teknologi, bagaimana kita harus menyikapi maraknya lowongan kerja bodong?
Gali Informasi Lebih Dalam
Jangan puas membaca lowongan kerja dari satu sumber saja. Apalagi hanya bermodal postingan di sosial media. Cari informasi terkait sumber lowongan dan riset lebih dalam perusahaan yang menawarkan kerja. Semakin sulit menemukan informasi kredibel dari satu postingan loker, sudah jelas itu penipuan.
Jangan puas membaca lowongan kerja dari satu sumber saja. Apalagi hanya bermodal postingan di sosial media.
Jangan Mudah Percaya
Membiasakan diri untuk kroscek informasi yang kamu dapatkan di sosial media itu sangat penting. Sekarang ini, sudah banyak oknum yang memasang 'jebakan loker' untuk pencari kerja yang polos dan mudah percaya. Terlebih jika lowongan kerja yang kamu apply memaksa kamu mengeluarkan sejumlah uang dengan dalih 'keperluan registrasi'. Jangan ya dek, ya :)
Membiasakan diri untuk kroscek informasi yang kamu dapatkan di sosial media itu sangat penting.
Upgrade Skillset Terbaru!
Biar gak terjebak di loker 'tanpa pengalaman' yang rentan dimanfaatkan oknum yang gak bertanggungjawab, yuk upgrade skill kamu! Skill apa aja yang bisa kamu upgrade sebagai fresh graduate?
Baca juga: Peluang dan Tantangan Kerja Digital di Sistem Konvensional
1. UX Design
Mengutip dari Techopedia kemampuan di bidang UX Design menjadi incaran perusahaan ternama, terutama perusahaan rintisan (start-up). UX Design berfokus pada interaksi user (pengguna) dengan layanan pada produk digital. Sehingga seorang UX Designer harus memahami kebutuhan, tujuan, dan perilaku user dalam menggunakan layanan digital.Â
UX Design berfokus pada interaksi user (pengguna) dengan layanan pada produk digital.