Oleh:Â @sitikus.nl
Di bulan penuh berkah, kita selaku umat muslim berlomba-lomba dalam kebaikan. Baik itu kebajikan untuk diri sendiri maupun kebermanfaatan bagi orang banyak. Salah satu manfaat yang diberikan pada orang lain ialah bersedekah.
Sedekah diserap dari bahasa Arab, 'Sadaqah' yang berarti memberikan atau memberi.
Bersedekah berarti kegiatan memberikan bagian yang kita miliki (berupa harta atau bahan makanan) pada orang lain yang membutuhkan. Sedekah tidak bisa dilakukan secara sembarang.Â
Sebab, kita perlu mengetahui bahwa orang yang kita berikan manfaat dari harta atau benda yang disedekahkan merupakan golongan yang layak mendapatkannya.
Saat ini banyak sekali praktik sedekah yang tidak tepat sasaran. Alokasi bantuan atau pemberian sedekah tidak menyasar golongan orang yang kurang mampu. Melainkan diterima oleh mereka yang sebetulnya mampu, namun menganggap diri mereka layak diberikan sedekah.
Baca Juga:Â Kembali Tidur Setelah Sahur: Rugi Dong?
Ironisnya, hal ini dimanfaatkan sebagian besar orang yang haus popularitas di media maya. Maraknya orang yang mengaku 'butuh bantuan' justru menjadi ladang cuan 'amal' bagi orang-orang yang kelebihan harta namun butuh validasi.
Sehingga, alokasi bantuan yang tidak tepat ini makin carut-marut dengan kepentingan orang yang butuh pengakuan dari orang lain bahwa dirinya 'dermawan'. Hal ini sudah cukup bagi orang-orang yang haus popularitas dan bukan meniatkan sedekah karena mengharap ridho Allah S.W.T. semata.Â
Baca Juga:Â Tips Mengatasi Ajang Pamer saat Bukber