Mohon tunggu...
Siti Khotijah
Siti Khotijah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Komunikasi Mengenai Minimnya Kesadaran Masyarakat terhadap Pencemaran Air Sungai Cisadane

11 Oktober 2023   14:49 Diperbarui: 11 Oktober 2023   15:05 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sungai merupakan tempat yang digunakan untuk membawa aliran air dari hulu ke hilir. Sungai memiliki banyak fungsi seperti daerah pengelolaan air, ekosistem habitat hewan dan sebagainya. Sayangnya di Indonesia sungai mulai tercemar hingga membuat sungai menjadi kotor dan tercemar oleh limbah. 

Salah satu sungai besar di Indonesia yang tercemar adalah sungai Cisadane. Sungai ini mengalir dari Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan. Sungai ini memiliki panjang 125 km dan luas seluruh area DAS sebesar 151.808 hektar. Sungai Cisadane menjadi sumberdaya air yang penting karena berfungsi sebagai sumber air baku PDAM, air baku industri, pertanian dan rumah tangga bagi masyarakat sekitarnya.

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi masalah pencemaran sungai Cisadane ini telah dilakukan, namun mereka mengatakan bahwa kondisi sungai terus saja memburuk. Jika setiap pihak yang terlibat tidak saling berkerjasama maka hasilnya pun tidak akan maksimal. Selain itu karakter sungai yang memiliki daerah hulu dan hilir membuat diperlukannya usaha yang sistematis.

Sungai Cisadane menjadi salah satu sungai terkotor di Indonesia. Pada akhir tahun 2021 hingga ke tahun 2022 saja volume sampah yang ditemukan mencapai hingga 2,4 juta ton, yang kemudian naik menjadi 3,5 juta ton hingga di tahun 2022. Sampah-sampah yang mencemari sungai Cisadane ini sebagian besar disebabkan oleh sampah plastik, Styrofoam, sisa limbah rumah tangga dan sampah lainnya. Namun sebagian besar pencemaran sungai disebabkan oleh limbah rumah tangga. 

Masyarakat seringkali membuang sampah sembarang di sungai karena mencari jalan cepat dan tidak mau repot-repot membuang sampah ke TPS terdekat. Jika hal ini terus berlanjut maka kerusakan lingkungan khususnya daerah sungai juga akan bertambah rusak. Mengingat daerah aliran sungai yang panjang tentu akan menyebabkan daerah lain menanggung dampaknya seperti sanitasi tercemar, banjir dan lain sebagainya.

Dalam konteks penanganan permasalahan serius pencemaran air Sungai Cisadane, sasaran utama yang perlu dituju adalah seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, termasuk pihak industri, pengembang, dan komunitas lingkungan yang berperan penting dalam upaya mengatasi pencemaran ini. Dalam hal ini, salah satu kunci sukses adalah pendidikan dan sosialisasi yang berkelanjutan. Melalui edukasi, masyarakat diberdayakan untuk mengambil peran aktif dalam menjaga kebersihan sungai, sehingga kolaborasi lintas sektor dapat terwujud dengan baik.

Teori Perencanaan Komunikasi yang ditulis oleh Charles R. Berger, menjelaskan bagaimana individu tiba pada pemahaman mengenai tindakan dan pembicaraan terhadap satu sama lain dengan tujuan yang diarahkan, dan bagaimana individu menghasilkan tindakan dan pembicaraan yang memungkinkan mereka mencapai tujuan (Meisyanti, 2020). Teori perencanaan komunikasi, sebagai panduan dalam mengatasi permasalahan pencemaran Sungai Cisadane, mengemukakan langkah-langkah penting. Pertama, teori ini membantu mengidentifikasi masalah utama, yaitu pencemaran sungai akibat limbah industri dan sampah rumah tangga. 

Kemudian, melalui pendekatan ini, berbagai alternatif solusi dapat dijelaskan. Pertama, perlu diperketat regulasi terhadap limbah industri dan meningkatkan pengawasan oleh instansi terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengurangi pencemaran dari sektor industri. Kedua, diperlukan program edukasi dan sosialisasi untuk mengubah perilaku masyarakat sekitar sungai dengan melibatkan komunitas lokal dan tokoh agama serta tokoh masyarakat. Ketiga, sektor swasta, terutama perusahaan yang beroperasi di sekitar Sungai Cisadane, harus aktif dalam menjalankan praktik pengelolaan limbah yang ramah lingkungan dan berkolaborasi dengan pemerintah setempat untuk mengurangi dampak pencemaran. 

Strategi komunikasi yang bisa dilakukan dengan mengkampanyekan lewat Instagram DLH Kota Tangerang, mengkomunikasikan lewat forum RT/RW, maupun mengadakan sosialisasi tatap muka. Contoh konkrit nya sosialisasi yang dilakukan oleh Yayasan Bangsa Suci Indonesia yang menggelar Focus Group Discussion Peran Strategis Mitra Pentahelix dalam Pelestarian Sungai Cisadane terhadap masyarakat sekitar. Dengan demikian, teori perencanaan komunikasi memberikan landasan untuk merencanakan upaya yang terkoordinasi dan berkolaborasi dalam menyelesaikan permasalahan pencemaran Sungai Cisadane.

Penulis : Siti Khotijah, Sri Wulan Dari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun