Mohon tunggu...
SITI KHOFIFAH
SITI KHOFIFAH Mohon Tunggu... Guru - GURU BIOLOGI SMA NEGERI 1 SIDAYU

Saya seorang pendidik mapel biologi di SMAN 1 Sidayu dengan Jabatan Guru Madya IVb dengan tambahan tugas staf kurikulum. Hobbi saya menulis dengan beberapa karya yang sudah saya hasilkan berupa : 3 buku pengayaan non fiksi dan Karya penelitian berupa PTK, Best Praktik dan Karya Penelitian pengembangan. Dengan konten Youtube permata khofifah channel yang salah satunya berisi media pembelajaran dan kegiatan pendidikan. Saya ingin menjadi anggota kompasianer yang bisa menulis dengan KONTEN: pendidikan dan pembelajaran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwimingguan Budaya Kerja

31 Oktober 2022   12:44 Diperbarui: 31 Oktober 2022   12:45 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jurnal Refleksi Dwimingguan Budaya Kerja

  • Penulis : Siti Khofifah S. Pd, M.Pd
  • Diterbitkan :31 Oktober 2022

Pada saat ini, saya sebagai CGP angkatan 6 mendapat pengalaman yang berharga karena mendapat materi modul 1.4 budaya posistif. Materi budaya posistif bagi saya merupakan pengetahuan yang baru dan sangat penting bagi semua pendidik, karena budaya positif sangat menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dari pengalaman ini, akhirnya saya tahu bahwa sebagai pendidik salah satu tanggung jawabnya adalah menciptakan lingkungan yang positif. Penerapan disiplin positif dipraktikkan untuk menghasilkan murid yang berkarakter, disiplin, santun, jujur, peduli, dan bertanggung jawab. Sekolah diibaratkan sebagai tanah tempat bercocok tanam sehingga pendidik harus mengusahakan sekolah menjadi lingkungan yang menyenangkan, menjaga, dan melindungi murid dari hal-hal yang tidak baik. Dengan demikian, karakter murid tumbuh dengan baik. Sebagai contoh, murid yang tadinya malas menjadi semangat, bukan kebalikannya. Murid akan mampu menerima dan menyerap suatu pembelajaran bila lingkungan di sekelilingnya terasa aman dan nyaman. Hambatan yang saya alami dalam mempelajari modul ini adalah ketika ada tugas untuk melakukan demonnstrasi kontektual untuk menemukan murid yang bermasalah dan menyelesaikan kesalahan perilaku murid, dan ALHAMDULILLAH akhirnya saya menemukan murid dengan kasus merokok dan terlambat masuk sekolah. Dalam menyelesaikan kasus tersebut, posisi yang saya perankan adalah posisi manager restitusi yang menumbuhkan motivasi intrinsik murid dan akhirnya mau menyadari kesalahannya dan mau memperbaikinya.

Selama mengikuti materi tersebut perasaan saya sangat bersyukur dan senang sekali mendapat materi budaya posistif.   Ada motivasi intrinsik tersendiri yang muncul untuk menguasai modul ini dengan alur MERRDEKA dan ingin segera menerapkan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun di sekolah. Diawali dengan menumbuhkan disiplin positif dengan motivasi intrinsik terkait nilai kebajikan  yang dihargai dalam diri sehingga terwujud nilai kebajikan universal dalam bentuk keyakinan kelas yang pada akhirnya akan tercipta budaya positif di sekolah. Pendidik di sekolah harus mampu menciptakan budaya posistif dan hendaknya memposisikan diri kita sebagai tukang kebun yang bertanggungjawab agar tanaman bisa tumbuh di lahan yang  disediakan. Pendidik harus mengusahakan sekolah sebagai lahan bercocok tanam menjadi lingkungan sekolah dengan budaya positif. Budaya positif yang dilaksanakan harus sesuai dengan tujuan pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara, yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.  Dan hal itu sudah saya lakukan dalam aksi nyata untuk menciptakan budaya positif melalui membangun kesepakatan kelas. Saya merasa sangat senang dan puas sekali dalam melakukan aksi nyata tersebut karena akhirnya saya tahu bagaimana keyakinan kelas itu dibentuk, yang melibatkan semua murid, sehingga yang terjadi mereka sangat senang karena merasa sangat dihargai dan akhirnya mereka akan meematuhi kesepakatan yang telah dibuat bersama.

Pelajaran yang saya dapatkan dalam modul1.4 ini adalah Dalam disiplin positif terjadi proses belajar untuk kontrol diri, disiplin diri, dengan menggali potensi agar  mencapai suatu tujuan mulia yang  mengacu pada nilai-nilai, prinsip-prinsip mulia yang dianut dan dihargai berdasarkan motivasi intrinsik.  Disiplin positif berarti belajar kontrol diri. Dalam teori Kontrol /Teori pilihan dari Dr Willian Glasser  " Kita tidak bisa mengontrol orang lain tapi hanya kita yang dapat mengontrol diri kita' dan setiap perbuatan memiliki suatu tujuan, sehingga lahirlah teori motivasi yang mendasari perbuatan manusia. Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline, menyatakan ada 3 motivasi perilaku manusia: (1) Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman, termasuk motivasi eksternal, (2). Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain, termasuk motivasi eksternal, (3). Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya, termasuk motivasi intrinsik,  sehingga  terbentuk disiplin positif dengan nilai-nilai yang dipercaya, yang berdampak jangka panjang, tidak akan terpengaruh pada adanya hukuman atau hadiah, tetap berperilaku baik dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan.  Ada motivasi, hukuman dan penghargaan, serta restitusi dalam membangun budaya positif, namun sebaiknya sebagai pendidik kita memakai restitusi. Ada juga posisi pendidik dalam melaksanakan peraturan meliputi: posisi penghukum, pembuat rasa bersalah, teman, pemantau dan manager. Dan inilah hal baru yang saya peroleh, dimana selama ini terkadang saya memposisikan diri sebagai pemantau, dengan memberi penghargaan, padahal harusnya  posisi sebagai manager restitusi, yang menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok, dengan karakter yang lebih kuat.

Penerapan yang saya lakukan setelah mempelajari modul ini adalah berkomitmen  mulai saat ini hingga di masa depan,  saya akan menyelesaikan kasus murid dengan manager restitusi dan akan selalu membangun kesepakan kelas terkait pembelajaran biologi di setiap awal  pertemuan pada tahun ajaran baru. Adanya fakta bahwa kebanyakan sekolah menerapkan budaya positif dengan peraturan-peratuaran yang diberlakukan dan dibuat oleh pihak sekolah, namun tidak pernah ada pendidik mapel yang menerapkan budaya positif dalam bentuk membuat kesepakatan kelas terkait mata pelajaran yang diampunya. Untuk itu sebagai seorang pendidik sekaligus sebagai peserta CGP akan menerapkan budaya positif melalui membangun kesepakatan kelas dalam pembelajaran biologi, dan akan dilaksanakan sebagai aksi nyata. Dengan harapan tidak ada murid yang melakukan kesalahan terkait kesepakatan kelas yang dibuat bersama meliputi kesepakatan kelas terkait keterlambatan dalam pembelajaran biologi, kegiatan proses pembelajaran biologi dan Kegiatan penilaian dalam pembelajaran biologi. Keterlambatan dalam pembelajaran biologi, sebagai hasil keputusan bersama, meliputi: Membawa surat izin masuk dari guru piket, Menyerahkanya ke guru di kelas dan meminta ijin dan Tidak ada rutinitas terlambat, sehingga tidak ada lagi murid yang terlambat. Kesepakatan kelas terkait kegiatan proses pembelajaran biologi,  meliputi ketika guru menerangkan harus memperhatikan; Dilarang belajar/ mengerjakan tugas lain ketika waktunya biologi; Mengikuti semua praktek, jika ada halangan maka gabung dengan kelas lain/melakukan praktek sendiri; Membawa buku pegangan dan buku catatan biologi; Membawa bahan praktikum yang tidak disediakan oleh pihak lab ;Pada saat PBM ada tanya jawab dan akan dinilai, dan Dilarang membuat gabuh,berkata /bersikaptidak sopan ketika kegiatan proses pembelajaran berlangsung. Adapun kesepakatan kelas terkait kegiatan penilaian tidak ada lagi murid yang berperilaku salah ketika kegiatan proses penilaian berlangsung. Dengan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut: Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah, Merancang rencana kesepakatan kelas yang akan disosialisasikan kepada murid dan didiskusikan,  Membentuk kesepakatan kelas bersama murid, dengan metode dialog dengan murid dengan memperhatikan harapan dan pendapat seluruh murid, dan disetujui oleh pendidik dan murid, Melakukan evaluasi dan refleksi kegiatan, Melaporkan kepada kepala Sekolah dan koordinasi dalam melakukan rencana pengimbasan,  Melakukan Pengimbasan materi budaya posisti pada teman sejawat, Membagikan praktik baik kepada teman sejawat dan bersepakatan dengan Kepala sekolah menyarankan kepada semua guru mapel untuk melakukan kesepakan kelas di pertemuan awal pembelajaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun