Mohon tunggu...
Siti khalimatus Sakdiyah
Siti khalimatus Sakdiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa UIN Walisongo Bersiap Mengabdi: Perjalanan KKN Menuju Pemberdayaan Masyarakat

1 Juli 2024   13:49 Diperbarui: 1 Juli 2024   14:18 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://walisongo.ac.id

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Program ini menjadi ajang bagi para mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka peroleh di bangku kuliah ke dalam realitas kehidupan masyarakat. 

Bagi mahasiswa UIN Walisongo, KKN bukan sekadar formalitas akademik, melainkan sebuah perjalanan bermakna yang membentuk karakter, mengasah kepekaan sosial, dan membangun jiwa kepemimpinan. Persiapan KKN dimulai jauh hari sebelum mahasiswa terjun ke lapangan. Pihak universitas, melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), melakukan berbagai tahapan persiapan. Mulai dari pembekalan, penentuan lokasi, hingga pembagian kelompok. 

Mahasiswa dibekali dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk hidup dan bekerja di tengah masyarakat. Pembekalan menjadi tahap krusial dalam persiapan KKN. Mahasiswa dilatih untuk memahami kondisi sosial budaya masyarakat, teknik pendekatan, serta metode pemberdayaan yang efektif. 

Mereka juga diajari cara menyusun program kerja yang relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Tidak hanya itu, aspek keislaman yang menjadi ciri khas UIN Walisongo juga ditekankan, sehingga mahasiswa dapat mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam setiap program yang mereka jalankan. 

Penentuan lokasi KKN menjadi hal yang dinanti-nantikan oleh mahasiswa. UIN Walisongo biasanya menempatkan mahasiswanya di berbagai daerah di Jawa Tengah, mulai dari wilayah pesisir hingga pegunungan. Keragaman lokasi ini memberikan pengalaman yang berbeda-beda bagi setiap kelompok mahasiswa. Mereka ditantang untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, baik dari segi geografis maupun sosial budaya.

Pembagian kelompok KKN dilakukan dengan mempertimbangkan keseimbangan kompetensi dan latar belakang mahasiswa. Dalam satu kelompok, biasanya terdiri dari mahasiswa dari berbagai fakultas. Hal ini dimaksudkan agar terjadi sinergi antar disiplin ilmu dalam pelaksanaan program KKN. 

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, misalnya, dapat berkolaborasi dengan mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi dalam mengembangkan program pemberdayaan ekonomi berbasis teknologi. Sebelum berangkat ke lokasi KKN, mahasiswa UIN Walisongo dituntut untuk menyusun program kerja yang matang. 

Mereka harus melakukan analisis situasi dan kebutuhan masyarakat setempat. Proses ini melibatkan studi literatur, wawancara dengan tokoh masyarakat, dan observasi langsung ke lokasi KKN. Hasil analisis ini kemudian dituangkan dalam bentuk program kerja yang realistis dan bermanfaat bagi masyarakat. 

Program kerja KKN mahasiswa UIN Walisongo biasanya mencakup berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan keagamaan. Dalam bidang pendidikan, mahasiswa sering mengadakan bimbingan belajar untuk anak-anak sekolah, pelatihan bahasa asing, atau program literasi digital.

Di bidang kesehatan, mereka dapat menyelenggarakan penyuluhan tentang pola hidup sehat atau pengobatan gratis bekerjasama dengan puskesmas setempat. Bidang ekonomi menjadi salah satu fokus utama KKN UIN Walisongo. Mahasiswa ditantang untuk mengembangkan potensi ekonomi lokal melalui berbagai program inovatif. Misalnya, pelatihan kewirausahaan bagi ibu-ibu PKK, pengembangan produk unggulan desa, atau digitalisasi UMKM. Sementara itu, program keagamaan seperti pengajian, festival Al-Qur'an, atau pelatihan manajemen masjid juga menjadi bagian tak terpisahkan dari KKN UIN Walisongo.

Dalam pelaksanaan KKN, mahasiswa UIN Walisongo dituntut untuk menerapkan prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat. Mereka tidak hanya datang membawa program, tetapi juga harus mampu menggali dan mengembangkan potensi yang ada di masyarakat. Pendekatan partisipatif menjadi kunci keberhasilan program KKN. Mahasiswa harus bisa melibatkan masyarakat dalam setiap tahapan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi program. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun