Mahasiswa merupakan agen perubahan yang bertugas dalam memperbaiki ketidakseimbangan di masyarakat. Peran generasi muda ini sangat penting dan setiap tindakannya memiliki pengaruh yang besar dalam dinamika sosial politik.
Salah satu isu yang sering muncul dalam masyarakat dan belum dapat teratasi di Indonesia yaitu, masalah kesenjangan sosial. Masalah ini sering terjadi pada negara dengan kategori berkembang.
Dilansir dari Kemendikbud, Ketimpangan sosial diartikan sebagai ketidaksamaan akses untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Dari ADB (2012)Â melaporkan bahwa ketimpangan yang tinggi dan terus meningkat merupakan faktor yang menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi.Â
Jika ketimpangan dibiarkan dan terus berlanjut tanpa adanya penanganan yang tepat maka dapat mengakibatkan berbagai konflik sosial, rapuhnya ikatan kebersamaan, meningkatnya kriminalitas, hingga hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan.
UMKM Sebagai Cara Kurangi Ketimpangan sosial
Dilansir dari Kemenko PMK Menko Muhadjir (2023) mengatakan, dengan menggerakkan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang mayoritas warga Indonesia adalah pelaku usaha kecil, dan mengedukasi masyarakat supaya membeli produk-produk lokal, maka geliat ekonomi nasional akan terus bertumbuh. Sehingga pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi bisa dicapai.Â
Menko Muhadjir (2023) menyampaikan, saat ini angka kemiskinan di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan data BPSÂ September 2022, angka kemiskinan sebesar 9,57 persen, kemudian angka kemiskinan ekstrem di Indonesia sebesar 1,74 persen. Hal ini menjadi miris ketika realitanya beberapa orang di Indonesia justru bisa masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia.
Permasalahan kesenjangan sosial ini dapat diatasi salah satunya dengan cara meningkatkan UMKM. Seperti yang disampaikan oleh Menko Muhadjir pada pembukaan Bazar Blitar Djadoel 2023, di Aloon-Aloon Kota Blitar, Jawa Timur, pada Sabtu (17/6/2023).
"Tingkat ketimpangan kita masih tinggi dan kalau cita-cita keadilan sosial mau tercapai harus gerakkan UMKM. Kalau belanja jangan cari hanya yang bermerek apalagi dari impor. Belanjalah dari pengrajin lokal kreator blitar. Dengan begitu maka distribusi kekayaan bisa berputar di kita semua. Bukan hanya di mereka yang kaya," imbuh Muhadjir.
Berdasarkan data BPS meskipun angka kemiskinan menurun, namun ketimpangan  yang diukur dari gini ratio masihlah tinggi, pada tahun 2024 gini ratio berada di angka 0,379 yang mana angka ini menunjukan tingkat ketimpangan yang sedang.
Mahasiswa merupakan agen sosial yang berperan dalam memperbaiki keadaan sosial di masyarakat, salah satu cara mahasiswa dalam mengatasi ketimpangan sosial ialah melalui pengembangan UMKM. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan mahasiswa untuk meningkatkan UMKM: