Mohon tunggu...
Siti Khairun Nisa
Siti Khairun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya berada di lapangan, biasanya saya bisa melatih pramuka, paskibraka dan pocil. Saya sangat senang jika berada di lapangan dan berkegiatan di lapangan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efektivitas Pengelolaan Zakat pada BAZNAS Provinsi Jawa Timur

6 Juli 2022   21:25 Diperbarui: 6 Juli 2022   21:48 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di Indonesia, ada 27,73 juta orang yang dianggap miskin per September 2014, yang mewakili 10,93% dari jumlah populasi negara (Biro Pusat Statistik, 2015). Situasi pada saat ini merupakan akibat dari ketegangan ekonomi antara populasi terbesar keempat di dunia dan bangsa dari golongan kaya dan miskin. 

Selama kurun waktu antara tahun 2000 dan 2012, menurut rangkuman BAPPENAS, perekonomian Indonesia mengalami tingkat kehancuran tertinggi di seluruh Asia. Menurut analisis statistik, 0,02 persen penduduk dipengaruhi oleh peningkatan kekayaan, yang sama dengan sekitar 43 miliar orang, atau 60 persen dari populasi.

Peningkatan ini setara dengan 25 persen produk brute produksi dalam negeri (Budiantoro dan Martha, 2011). Jika kondisi pada saat ini terus berlanjut, pertemuan sosial bisa saja terjadi sepanjang hari sebagai akibat dari ketegangan.

Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim yang terbesar di dunia. Menurut statistik dari Kementerian Agama pada tahun 2014, ada sekitar 207 juta umat Islam di dunia saat ini dari total penduduk sekitar 250 juta orang (panjimas.com).

 Meskipun persentase umat Islam di Indonesia menurun, mereka masih mencapai 83 persen dari total populasi negara. Kewajiban dalam membayar zakat, infaq, dan sedekah sudah menjadi adat dan kebiasaan yang terhormat. Dengan demikian, disarankan agar potensi zakat yang akan diterima memiliki jumlah yang sangat besar untuk menunjang tujuan sosial dan ekonomi.

Optimisme dalam dunia zakat yang dibina oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), sebuah organisasi tegas yang sudah ditentukan oleh pemerintah. BAZNAS bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dalam zakat dari 15 persen menjadi 35 persen pada 2015. Target kontribusi zakat yang ada pada tahun ini sebesar  4,2 triliun rupiah (ekonomi.metrotvnews.com). Jika dibandingkan dengan jumlah penerimaan zakat tahun 2014 yang melebihi Rp3,2, jumlah tersebut turun Rp1 triliun.

Dari beberapa orang yang meneliti sudah menunjukkan tidak semua organisasi yang ada di media, seperti organisasi zakat, mencapai kesuksesan. Hanya 2 dari 9 lembaga amil zakat yang sudah bisa menjadi subyek penelitian (Akbar, 2009). Pada tahun 2007 sudah mencapai efisiensi 100%. 

Mungkin di bawah 50% dari total, misalnya YDSF (25,52%), PKPU (29,95%), Dompet Dhuafa (29,21%), Rumah Zakat Indonesia (33,30%), dan LAZMUH (26% ). Oleh karena itu, sangat penting bagi lembaga zakat di Jawa Timur untuk melakukan penelitian tentang efektivitas lembaga zakat sebagai penilaian dan bentuk peran aktifnya untuk meningkatkan kemampuannya dalam menjalankan tugasnya dalam urusan duniawi.

Meski memiliki beberapa kekurangan, penyaluran zakat yang dibimbing oleh lembaga zakat di Jawa Timur terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang ada pada BAZNAS Provinsi Jawa Timur, bahwa potensi zakat di Jawa Timur mencapai 15 triliun. Tetapi jumlah pendanaan dunia nyata yang dapat dikumpulkan oleh BAZNAS Povinsi Jawa Timur pada tahun 2014 adalah $9,1 juta.

Selain itu, pengelolaan zakat yang ada di Jawa Timur biasanya dikerjakan dengan organisasi zakat yang telah mendapat dukungan dari beberapa warga setempat. Beberapa organisasi zakat yang sudah terlibat dan ketahuan aktif dalam penyaluran zakat di Jawa Timur antara lain Yatim Mandiri, Yayasan Dana Sosial Al-Falah, dan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). 

Mengingat potensi zakat, maka perlu disusun rencana strategis jangka panjang untuk merealisasikan potensi tersebut. Salah satu strategi untuk memaksimalkan potensi zakat di Jawa Timur adalah dengan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap tenaga kerja lembaga zakat yang tidak efisien dalam menjalankan tugasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun