Mohon tunggu...
sitikhadariah
sitikhadariah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas andalas

saya adalah seorang penulis

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Keterkaitan Teori-teori Kesantunan Bahasa dengan Komentar Video Tiktok Wawancara Stella Christie

12 Desember 2024   12:46 Diperbarui: 12 Desember 2024   11:51 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Kesantunan berbahasa tidak sama dengan pandangan setiap orang. Ada orang yang menganggap suatu perkataan itu sopan ada yang menganggap tidak sopan.
  • Berikut teori-teori yang berkaitan dengan komentar pada video yang diteliti:
  • Jenis tindak tutur
  • Tindak tutur representatif
  • Tindak tutur representatif adalah tindak tutur yang penutur atau pembicaranya mengikat kepada kebenaran atas apa yang disampaikannya. Bentuk tindak tutur representatif dapat dijelaskan dalam contoh komentar video TikTok berikut:
  •       "Ini yang serius yang komen cuman wamen pasti fomo doang yang liat fyp TikTok, kalian benar-benar gak tau prof. Satrya Soemantri? Pantes pendidikan Indo belum maju"
  • Tuturan tersebut merupakan tindak tutur representatif menyatakan terlihat dari kata pendidikan Indonesia belum maju. Penutur mengatakan masyarakat Indonesia belum maju karena komentar-komentar netizen lainnya masih berfokus ke wamen yang fyp di TikTok sedangkan masih ada sosok tokooh masyarakat yang berpengaruh juga yaitu bapak Satrya Soemantri.
  • "Kinerja yang menentukan hasil...bukan gelar"
  • Tuturan tersebut juga termasuk tutur representatif yang menyatakan suatu kinerja dapat terjalankan karena kinerja seseorang bukan terkait banyaknya gelar yang didapatkan seseorang. Hal tersebut merupakan suatu kebenaran yang ada pada saat ini.
  • "Akhlak dan adab yang terutama."
  • Tuturan ini menyatakan bahwa akhlak dan adab yang menjadikan sebuah kinerja terealisasikan jika akhlak dan adab baik. Tuturan ini menggambarkan tutur representatif karena adanya kebenaran dari kalimat komentar yang tersedia.
  • "pentingnya self introduction agar tau profil seseorang."
  • Tuturan ini merupakan tutur representatif karena menggambarkan sebuah kebenaran bahwa perkenalan diri itu penting agara seseorang mengetahui diri kita.
  • "Bukan kaleng-kalen pokoknya, anak abah pasti bengong."
  • Tutur kata tersebut mengandung kata pasti yang bisa diinterpretasikan sebagai sebuah kebenaran yang selaras dengan tutur representatif. Walaupun maksud dari penutur berbeda dengan adanya, tapi teori tutur represntatif dapat dimasukkan ke dalam jenis kata ini.
  • "untung Albert Einstein gak  kenalin dirinya dulu yaa.. dan orang-orang Eropa yang pintar gak kenalin diri sampai segitunya."
  • Tutur kata ini mengandung kebenaran yang selarasa dengan tutur representif karena saat terkenal dulu, Albert Eisntein tidak pernah memperkenalkan dirinya dengan gelar yang dimilikinya.

  • Tindak tutur ekspresif
  • Tindak tutur ekpresif adalah tindak tutur yang mengapresiasi dalam pencapaian seseorang.
  • Bentuk tutur kata yang menggambarkan tindak tutur ekspresif adalah sebagai berikut:
  • "Andaikan diuji level ilmunya dengan Rocky Gerung kira-kira bagaimana ya?"
  • Tutur tersebut merupakan jenis tindak tutur ekspresif. Penutur tersebut mengapresiasi atas tingginya ilmu yang dimiliki wamen Stella Christie sehingga penutur menganggap bahwa perlu adanya uji level ilmu Stella dengan tokoh yang lainnya.
  • "Hebat ya, coba tanya nama-nama ikan bisa ga dia jawab?"
  • Tutur tersebut merupakan jenis tindak tutur ekspresif walaupun ada maksud lain dari kalimat tersebut. Kata hebat merupakan kata yang menggambarkan sebuah apresiasi kepada seseorang. Akan tetapi, setelah kata hebat tersebut, terdapat kata yang mengganggap remeh seseorang yang ada di video TikTok tersebut.
  • "Abah jadi Menteri pemuda."
  • Tutur tersebut merupakan tutur ekspresif karena apresiasi kepada "abah" yang mungkin dengan kemampuannya bisa jadi Menteri. Akan tetapi, peneliti tidak bisa berpatokan terhadap hubungan teori dengan komentar yang ada karena besar kemungkinan maksud komentar tersebut hanya diketahui oleh penuturnya saja.
  • Tindak tutur direktif
  • Tindak tutur direktif adalah tutur kata yang di dalamnya terkandung harapan dari penutur yang dituangkan seseorang kepada orang lain. Berikut contoh tutur direktif:
  • "Dan kabarnya Pak Anis masih liatin HP nunggu notifikasi WA dari Pak Prabowo."
  • Tutur tersebut menggambarkan sebuah harapan dengan adanya kata "nunggu". Walaupun maksud dari penutur berbeda, tapi kata ini dimasukkan ke dalam tutur direktif karena adanya kata yang mengandung harapan.

  • Menurut prinsip kesantunan berbahasa
  • Maksim kearifan
  • Maksim kearifan adalah penutur yang berpegang pada prinsip untuk mengurangi keuntungan dirinya sendiri dan memaksimalkan keuntungan pihak lain dalam bertutur. Berikut tutur kata dalam komentar video yang sesuai dengan maksim kearifan:
  • "Tim pecari ijazah...tempat n waktu dipersilahkan."
  • Pada kutipan komentar tersebut, seorang penutur mempersilakan seseorang untuk melakukan bagiannya yang sesuai dengan maksud dari maksim kearifan.
  • Maksim kedermawanan
  • Maksim kedermawanan berarti penutur dapat menghargai ataupun menghormati orang lain. Berikut contoh kata dari komentar video yang sesuai:
  • "pengen liat ini.. apa hasilnya kerjanya nanti dengan gelar sampai sederet."
  • Tutur kata ini menghormati orang yang di video dengan gelar yang dimilikinya sehingga penutur mengharapkan hasil kerja orang tersebut dengan gelar yang dimilikinya. Secara tidak langsung, kalimat ini juga termasuk ke dalam tutur direktif karena adanya harapan dalam kalimat tersebut.

  • Dari beberapa contoh komentar tersebut, ada beberapa teori yang tidak terkait dengan komentar pada video TikTok yang ada. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya komentar tersebut pada video TikTok yang dijadikan bahan penelitian. Oleh karena itu, berikut beberapa teori mengenai kesantunan dalam berbahasa:
  • Tindak tutur deklarasi
  • Tindak tutur deklarasi bermaksud sebagai hal untuk memutuskan sesuatu.
  • Maksim pujian
  • Maksim pujian dimaksud dengan penutur memberikan penghargaan kepada orang lain.
  • Maksim kerendahan hati
  • Maksim kerendahan hati bermaksud sebagai penutur bersikap rendah hati dengan mengurangi pujian terhadap diri sendiri dan memaksimalkan pujian untuk orang lain.
  • Maksim kesepakatan
  • Maksim kesepakatan adalah penutur yang saling membina kecocokan atau kesepakatan dalam kegiatan bertutur.
  • Maksim kesimpatian
  • Maksim kesimpatian adalah penutur dapat memaksimalkan sikap simpati antara pihak yang satu dengan pihak yang lainnya.

 

KESIMPULAN

  •      Kesantunan berbahasa tidak dapat dikaitkan antara teori dengan tutur kata yang ada karena kemungkinan maksud yang disampaikan dalam tuturan kata itu berbeda pandangan antara satu orang dengan orang lain. Akan tetapi, teori dalam kesantunan berbahasa ini perlu diketahui untuk mengetahui Batasan-batasan dari setiap tuturan  yang ada. kesantunan berbahasa penting untuk semua orang dengan cara melontarkan komentar ataupun ucapan yang positif tanpa menjatuhkan pihak lain. Dalam hal ini, juga banyak teori yang berkaitan dengan kesantunan berbahasa, hal ini disebabkan karena banyaknya perbedaan budaya dan kepercayaan masing-masing terkait sopan atau tidak sopannya suatu ujaran yang dikomunikasikan oleh penutur.

DAFTAR PUSTAKA

  • Aji, I. (2023, January). Bentuk Kesantunan Berbahasa dalam Kolom Komentar Media Sosial Instagram Anya Geraldine. In Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian, Pengabdian, dan Diseminasi (Vol. 1, No. 1, pp. 22-28).
  • Alakrash, H. M.,& Bustan, E. S. (2020). Politeness Strategies Employed by Arab EFL And Malaysian ESL Students in Making Request. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 10(6), 10--20. https://doi.org/10.6007/ijarbss/v10-i6/7257
  • Brown,P., dan Levinson, S, C. (1987). Politeness: Some Universals in Language Usage. Cambridge University Press.
  • Mulyana, D. (2010). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Remaja Rosdakarya.
  • Nurul, D. P., & Mayong, M. (2022). Krisis Kesantunan Berbahasa Dalam Kolom Komentar Media Sosial Tiktok. BISAI: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran, 1(1), 39-47.
  • Rahim, A. R., & Muhdina, D. (2021). Penggunaan bahasa pada media sosial (medsos): studi kajian pragmatik. Gema Wiralodra, 12(2), 305-319.
  • Rostikawati, Y., Syarifah, E., & Wuryani, W. (2020). Peran guru dalam membentuk karakter siswa melalui pembelajaran kesantunan berbahasa di media sosial. Abdimas Siliwangi, 3(2), 361-370.
  • Sari, R.(2018). Bahasa dan Kesantunan: Studi Kasus dalam Wawancara di Media. Jurnal Ilmu Komunikasi.
  • Zainuddin, R. (2010). Kesantunan Berbahasa dalam Interaksi Sosial. Pustaka Pelajar

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun