kudengarkan ritme jantungÂ
menjadi berantakanÂ
dalam sepersekian detik
namamu harum,Â
sejak tanggal, menit, detik, tahun, bulan itu
kuusap mataku,Â
tak ada
tak boleh lagi ada harap
aku bosan mesti patah lagi
walau tetap saja
asaku membesar
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!